Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

OJK: Aset Keuangan Syariah Capai Rp1.885 Triliun per Juni 2021

Despian Nurhidayat
30/9/2021 16:17
OJK: Aset Keuangan Syariah Capai Rp1.885 Triliun per Juni 2021
Ilustrasi warga antre untuk mengambil uang di ATM Bank Syariah Indonesia.(Antara)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat  total aset keuangan syariah per Juni 2021 mencapai Rp1.885 triliun. Aset itu terdiri dari perbankan syariah sebesar Rp631,5 triliun, industri keuangan non bank (IKNB) syariah Rp116 triliun dan pasar modal syariah Rp1.137 triliun.

"Kalau dibandingkan industri konvensional, market share (keuangan) syariah sudah mencapai 10%. Ini menunjukan potensi syariah ke depan cukup baik. Perlu didukung semua agar market share keuangan syariah meningkat," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat, Kamis (30/9).

Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Penguatan Lembaga Keuangan Syariah

Lebih lanjut, Teguh mennyoroti tren pertumbuhan pada perbankan syariah, di mana DPK (dana pihak ketiga) perbankan syariah tumbuh 16,54% per Juni 2021. Hal ini juga didukung pertumbuhan aset perbankan syariah sebesar 15,8% dan pembiayaan sebesar 7,35%.

"Artinya, jika dibandingkan dengan (perbankan) konvensional, (perbankan) syariah ini terus tumbuh positif dari mulai pandemi (covid-19). Ini menunjukan dalam kondisi apapun, syariah masih tahan dan berkembang dengan baik," pungkasnya.

Pihaknya mengungkapkan bahwa market share perbankan syariah per Juni 2021 juga tumbuh 6,59%. Teguh pun berharap market share perbankan syariah bisa mencapai 10% pada tahun berikutnya.

Baca juga: 2030, Perdagangan Digital RI Diperkirakan Tembus US$160,8 Miliar

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori menuturkan industri keuangan syariah harus bisa beradaptasi dengan digitalisasi. Salah satu upaya menuju digitalisasi ialah dengan mengadaptasi QRIS.

"QRIS ini per 17 September 2021 sudah mencapai 10,45 juta merchant. Ini dilakukan di 34 provinsi atau 480 kabupaten/kota, dengan 96% merchant merupakan usaha mikro dan kecil," jelas Anwar.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya