Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH menolak pembentukan Holding Panas Bumi di bawah Pertamina Geo Energi, Serikat Pekerja PLN Group kembali mengeluarkan pernyataan menolak pembentukan holding dan sub holding BUMN energi .
Bersama dengan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), SP PLN mengeluarkan pernyataan bersama yang intinya meminta pemerintah untuk menghentikan proses privatisasi sektor energi melalui pembentukan holding sub holding dan Initial Public Offering (IPO).
“Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo untuk membatalkan rencana Holding-Subholding Pertamina dan PLN serta IPO terhadap anak-anak perusahaannya,” ujar Ketua SP PLN Group M Abrar Ali dalam konferensi pers secara daring, Senin (16/8).
Abrar mengingatkan, rencana Holding-Subholding dan IPO anak usaha BUMN akan menyebabkan potensi kenaikan harga BBM, gas dan tarif listrik, seiring terjadinya privatisasi pada sektor-sektor tersebut.
Abrar mencontohkan untuk tarif listrik. Selama ini bisnis listrik dari hulu sampai hilir terintegrasi di bawah PLN, sehingga PLN bersama dengan Pemerintah bisa mengatur harga listrik yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden FSPPB Arie Gumilar mengatakan meski telah mendapat tentangan, namun restrukturisasi tetap dilakukan pemerintah terhadap BUMN, salah satunya Pertamina.
“Karenanya pada hari ini, kami bersama saudara kami di PLN Group membuat pernyataan sikap bersama. Mudah-mudahan dengan pernyataan sikap bersama ini suara kami didengar oleh Pemerintah dan mendapat dukungan dari masyarakat,” tandas Arie.
Menciptakan Nilai Tambah
Dalam kesempatan terpisah, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, menjelaskan bahwa kebijakan yang sedang digalakkan Pemerintah sekarang akan membuat nilai tambah potensi alam Indonesia bisa semakin besar, utuh, dan membawa manfaat yang optimal.
"Pembentukan holding geothermal adalah misi besar Pemerintah untuk mengoptimalkan potensi geothermal yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga menghasilkan kemakmuran bagi negara dan masyarakat. Oleh karena itu, PLN siap mendukung holding geothermal," ungkap Agung.
Saat ini potensi energi panas bumi Indonesia mencapai 25 GW, atau setara 40 persen cadangan potensi panas bumi dunia. Namun pemanfaatannya baru sekitar 2,1 GW. Melihat besarnya potensi tersebut diperlukan upaya terobosan untuk mengakselerasi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.
Holding dibentuk dalam rangka mengintegrasi dan mengefisiensi proses bisnis dan operasi, mulai dari eksplorasi sampai pembangkitan yang menghasilkan listrik. "Dengan konsolidasi proses bisnis, akan memaksimalkan value creation untuk semua pihak yang menjadi bagian dari holding. Ujungnya, adalah keuntungan yang lebih besar bagi Pemerintah dan BUMN, yang ujungnya akan membawa manfaat bagi masyarakat," papar Agung.
Holding ini nantinya akan menjaga keterjangkauan (affordability) tarif listrik bagi pelanggan PLN karena akan diterapkan efisiensi beban tambahan penyediaan tenaga listriknya. "Maka, jika ada yang bilang kalau holding ini tidak nasionalis, justru kontradiktif. Sebelum ada rencana holding, pengelolaan yang ada terpecah-pecah, nilai tambahnya kecil, dan posisi tawar kepada stakeholder lemah," jelas Agung.
”Kami memahami teman-teman Serikat Pekerja yang mengkritik upaya ini. Jika kita mencoba melihat dari perspektif yang lebih besar, melalui holding, PLN dan Pertamina akan bekerja sama dan memunculkan satu kekuatan pengelolaan bersama. Justru seharusnya kita semua mendukung ini,” terangnya.
Selain akan membawa manfaat ekonomi nasional, pengelolaan baru pada sektor geothermal ini juga selaras dengan upaya pencapaian target bauran energi baru-terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025 dan Carbon Neutral di tahun 2060 yang sedang menjadi fokus PLN. (RO/E-1)
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
SAHAM Sinarmas Land di bursa Singapura melonjak pada Jumat (28/3) pagi setelah mereka menerima tawaran privatisasi Lyon Investments senilai S$0,31 per saham.
MK menyebut pengusahaan perairan pesisir (HP-3) bertentangan dengan UUD 1945.
Saham yang dijual pada IPO terbatas. Tidak bisa seluruhnya, biasanya antara kisaran 10%-20%. Pembeli saham melalui IPO juga tidak bisa menjadi pemegang saham mayoritas.
Penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy yang hanya 25 persen, bukan merupakan privatisasi.
Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu menduga, penolakan IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terlalu tendensius dan berlebihan.
IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bukan privatisasi. Pasalnya, hanya sebagian kecil saham PGE yang dilepas di bursa saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved