Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AstraZeneca Raih Penjualan Vaksin Covid-19 Senilai Rp17 Triliun

Mediaindonesia.com
29/7/2021 20:01
AstraZeneca Raih Penjualan Vaksin Covid-19 Senilai Rp17 Triliun
Logo tergambar di dinding luar kantor perusahaan farmasi AstraZeneca di Macclesfield, Inggris.(AFP/Paul Ellis.)

RAKSASA farmasi Inggris, AstraZeneca, menghasilkan penjualan vaksin covid miliknya senilai US$1,2 miliar (Rp17,4 triliun) pada paruh pertama tahun ini. Grup ini mengirimkan sekitar 319 juta dosis ke seluruh dunia selama periode tersebut yang mencakup penjualan di Eropa US$572 juta dani negara berkembang US$455 juta.

AstraZeneca menjadi salah satu vaksin terkemuka di dunia dan sangat penting dalam upaya vaksinasi cepat Inggris sehingga memungkinkan sektor ekonomi dibuka kembali sepenuhnya bulan ini. "Kami telah membuat kemajuan dramatis dengan vaksin covid-19 kami Vaxzevria," kata kepala eksekutif Pascal Soriot pada Kamis (29/7).

"Mulai hari ini, AstraZeneca dan mitra kami telah merilis satu miliar dosis ke lebih dari 170 negara." AstraZeneca mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford dan menjualnya setara dengan biaya produksi tanpa menghasilkan keuntungan.

Namun, vaksin itu menghadapi keraguan keamanan dan penangguhan di beberapa negara Eropa atas laporan pembekuan darah yang langka. Kelompok itu menambahkan pada Kamis bahwa laba bersih melonjak 40% menjadi US$2,1 miliar di semester pertama.

Total pendapatan meningkat hampir seperempat menjadi US$15,5 miliar. Menghapus vaksin covid-19, total pendapatan meningkat 14% menjadi sekitar US$14,4 miliar.

"AstraZeneca telah memberikan periode pertumbuhan kuat lain berkat kinerja yang kuat di semua wilayah dan area penyakit," kata Soriot. Pertumbuhan jangka panjang akan didukung oleh pembelian perusahaan biotek AS Alexion.

"Baru minggu lalu, kami menyelesaikan akuisisi Alexion yang memungkinkan kami untuk meningkatkan saluran kami dalam penyakit langka dan imunologi," tambah CEO.

Baca juga: Inggris Raya Sumbang 600.000 Dosis Vaksin AstraZeneca untuk Indonesia

Akibatnya, perusahaan menarik target 2021 sepenuhnya. Pendapatan, tidak termasuk penjualan vaksin, sekarang diperkirakan tumbuh 20% pada tahun ini. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya