Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BANK Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada kuartal III 2021 lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal itu dipengaruhi penurunan kegiatan ekonomi karena adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi covid-19.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 menjadi 4-6% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi 6%-8%," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).
Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk implementasi paket kebijakan terpadu. Tujuannya, menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha pada sektor prioritas, termasuk UMKM.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%
Perry juga menyampaikan suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar, telah mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan terus, walaupun masih terbatas.
Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight dan suku bunga 1 bulan deposito perbankan telah menurun. Adapun masing-masing sebesar 153 bps dan 209 bps sejak Mei 2020 menjadi 2,79% dan 3,6% pada Mei 2021.
Lalu, di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, meski dengan besaran respons yang lebih terbatas. Penurun tercatat sebesar 169 bps sejak Mei 2020 menjadi 8,86% pada Mei 2021.
Baca juga: Pemerintah Sudah Kucurkan Rp6,75 Triliun untuk Subsidi Listrik
Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) menjadi pendorong utama penurunan SBDK. Sementara, peningkatan margin keuntungan masih berlanjut pada kelompok KCBA dan bank BUMN. Di sisi lain, premi risiko perbankan menunjukkan penurunan, yang mengindikasikan persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha cenderung membaik.
Penurunan premi risiko tersebut mendorong penurunan suku bunga kredit baru di hampir semua kelompok bank, kecuali kelompok BUSN. Berdasarkan jenis kredit, penurunan suku bunga kredit baru paling dalam terjadi pada jenis kredit mikro. Lalu, diikuti jenis kredit investasi dan modal kerja.
"Bank Indonesia mengharapkan perbankan terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit, sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," tutur Perry.(OL-11)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved