Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gapmmi Klaim tidak Timbulkan Klaster Covid-19 Selama Beroperasi

Insi Nantika Jelita
21/7/2021 18:55
Gapmmi Klaim tidak Timbulkan Klaster Covid-19 Selama Beroperasi
Pekerja membuat tahu di wilayah Semanan, Jakarta.(Antaraa)

GABUNGAN Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan terus bekerja secara penuh selama perpanjangan PPKM, karena masuk dalam kategori kritikal.

Para produsen makanan dan minuman (mamin) pun diklaim sudah menjalani protokol kesehatan selama beroperasi. Sehingga, dianggap tidak memiliki banyak klaster penularan covid-19.

"Kami bersyukur banyak penularan tidak berasal dari industri, tapi penularan berasal dari rumah tangga. Ini laporan yang kami terima," ujar Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7).

Baca juga: Pengusaha Tekstil Bantah Pemaksaan Kerja bagi Buruh Positif Covid-19

Menurutnya, produsen mamin yang mendapatkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), rutin melaporkan kegiatan kerja perusahaan kepada Kementerian Perindustrian.

"Sekarang kami mengikuti aturan pemerintah. Industri mamin di dalam industri yang kritikal dan beroperasional 100%. Kami lakukan protokol ketat dan wajib lapor ke Kemenperin," pungkas Adhi.

Dia menyebut pendistribusian mamin tidak mengalami kendala berarti selama PPKM di Jawa-Bali. "Kami bersyukur pertumbuhan ekspor cukup baik dan tidak ada hambatan. Soal masalah kontainer bisa diatasi dalam PPKM. Tidak ada hambatan (parah), meski kemarin sistem bea cukai sempat down," imbuhnya.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Kadin: Roda Perekonomian Jangan Berhenti

Pada Mei 2021, Kementerian Perindustrian mencatat sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan non-migas, yakni US$3,25 miliar. Kemudian, diikuti sektor logam dasar (US$2,34 Miliar), berikut bahan kimia dan barang dari bahan kimia (US$1,49 Miliar).

“Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan pada Mei 2021 didominasi komoditas minyak kelapa sawit sebesar USD2,25 miliar, atau memberi kontribusi sebesar 69,13%, naik dibandingkan April 2021 yang mencapai 61,67%,” papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang beberapa waktu lalu.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya