Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pemerintah Optimis Ekonomi Akan Tumbuh 8% Meski Covid-19 Meroket

M. Ilham Ramadhan Avisena
18/6/2021 14:45
Pemerintah Optimis Ekonomi Akan Tumbuh 8% Meski Covid-19 Meroket
Sejumlah pekerja menyeberang di Pelican Crossing Jalan MH Thamrin, Jakarta( ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)

PEMERINTAH tetap optimis pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2021 akan berada di kisaran 7,1% hingga 8,3%. Meski dalam beberapa hari terakhir penyebaran covid-19 meningkat, proyeksi pertumbuhan itu dinilai rasional.

Demikian dikatakan Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir saat dihubungi, Jumat (18/6). "Pemerintah memperkirakan pertumbuhan triwulan II 2021 sebesar 7,1 sd 8,3%. Itu sangat rasional akan tercapai," tuturnya.

Iskandar mengatakan, optimisme pertumbuhan itu dilandasi oleh data perekonomian triwulan I 2021 yang telah membaik dibaning triwulan sebelumnya. Tercatat ekonomi Indonesia merangkak naik menjadi -0,74% di tiga bulan pertama 2021.

Angka pertumbuhan ekonomi itu menggambarkan posisi Produk Domestik Bruto (PDB) harga konstan di angka Rp2.683 triliun. Nilai harga konstan itu berada di atas harga konstan triwulan II 2020 yang sebesar Rp2.589 triliun.

Dus, kata Iskandar, jumlah PDB konstan triwulan II 2021 akan jauh lebih tinggi dan tercermin pada angka pertumbuhan ekonomi. Apalagi, berbagai indikator perekonomian telah menunjukkan perbaikan dan masuk di jalur pemulihan.

"Penjualan mobil naik 228% (year on year/yoy), indeks penjualan riil mencapai 17%, uang beredar sudah kembali ke pola normalnya. Kita tahu pertumbuhan triwulan II rata-rata 4,2% di atas triwulan I," jelas Iskandar.

Baca juga: Pergerakan IHSG Masih akan Tertekan Lonjakan Kasus Covid-19

Selain itu, perbaikan indikator perekonomian turut didukung oleh implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diklaim telah berjalan efektif. Dengan penghitungan basis rendah secara tahunan, kata Iskandar, pertumbuhan ekonomi di atas 7% pada triwulan II bukan hal yang mustahil.

"Dengan data yang sudah mendekati pola normal, maka pertumbuhan triwulan II akan berada diatas 7%, seharusnya tidak sulit dicapai," ujarnya.

Sementara itu, ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, peningkatan penyebaran covid-19 berdampak signifikan pada upaya pemulihan ekonomi. Bila penanganan pandemi lemah, ekonomi yang masuk jalur pemulihan terancam terhambat.

"Kalau kita perhatikan, hanya diperlukan 5 hari kenaikan kasus untuk mengembalikan kondisi Indonesia ke periode awal Januari 2021, artinya kenaikan kasus ini menghilangkan tren penurunan kasus covid-19 yang sudah terjadi 2 sampai 3 bulan," imbuh Yusuf.

"Jadi saya kira dampaknya berada pada level waspada, jika tidak diantisipasi dari sekarang, hal ini berpotensi berdampak pada setidaknya pertumbuhan triwulan III nantinya," sambungnya.

Yusuf bilang, gangguan dari penyebaran covid diperkirakan juga akan mempengaruhi realisasi pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2021. Setidaknya angka pertumbuhan akan sedikit meleset dari yang diperkirakan pemerintah.

"Kami di CORE Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II tidak akan setinggi seperti yang diproyeksikan oleh pemerintah, meskipun sudah jauh lebih baik dibandingkan triwulan I dan juga tahun lalu," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya