Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kumpulkan Kepala Daerah, Sandiaga Janjikan Solusi Pemulihan Pariwisata Daerah

Insi Nantika Jelita
15/6/2021 22:47
Kumpulkan Kepala Daerah, Sandiaga Janjikan Solusi Pemulihan Pariwisata Daerah
Sandiaga Uno(Antara)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menggelar audiensi dengan sejumlah wali kota dan bupati daerah di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat Selasa (15/6). Pertemuan itu membahas pemulihan pariwisata.

Audiensi pertama diawali dengan paparan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Debora Kresnowati. Dalam paparannya, Kabupten Jember dikatakan memiliki beragam potensi wisata, mulai dari event Jember Fashion Carnaval hingga beragam produk ekonomi kreatif.

"Yang menjadi pembeda dengan wilayah lainnya kami juga punya cerutu, memang Jember salah satu produk taninya adalah tembakau Kami undang Pak menteri untuk hadir di Festival Cerutu tingakt Nasional pada 29 Juli sampai dengan 4 Agustus 2021," ungkap Debora dalam keterangan pers Kemenparekraf, Selasa (15/6).

Walau begitu, Debora menyampaikan Pemerintah Kabupaten Jember masih membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah pusat. Di antaranya pengembangan destinasi alam dan sejarah serta pengadaan infrastruktur, mulai dari pengadaan sekaligus pengelolaan toilet, rute penerbangan Jember-Denpasar sertta pengembangan paket terintegrasi antarkabupaten/ kota.

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga mendorong pemerintah daerah menghadirkan event besar di Jember guna mendatangkan wisatawan.

"Kita ingin ini bisa menjadi event internasional dan saya berharap Pemerintah Kabupaten Jember bisa beradaptasi dengan kondisi terkini," ujar Sandiaga.

Melanjutkan audiensi, paparan kemudian dilanjutkan oleh Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chuie Mie.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan potensi wisata yang dimiliki Kota Singkawang. Satu di antaranya Festival Cap Go Meh yang digelar pada bulan Februari setiap tahun.

Dalam event yang digelar selama 15 hari itu, tercatat ada sebanyak 72.000 orang lebih wisatawan berkunjung ke Kota Singkawang.

Selain event seperti Imlek hingga Ramadan, Kota Singkawang diungkapkannya memiliki sebanyak 45 destinasi wisata yang terdiri dari wisata alam dan wisata sejarah. Hanya saja, Tjhai berharap agar pengembangan wisata alam, khususnya pembangunan hutan mangrove seluas 8,5 hektar yang terbentang mulai dari pesisir Singkawang Barat sampai Singkawang Utara.

"Mudah-mudahan Bapak (Sandiaga) dapat membantu, karena sekarang ini kami bersama komunitas, pokdarwis sudah membantu kita dalam pemeliharaan dan penanaman mangrove," ungkap Tjhai Chuie Mie.

Terkait paparan itu, Sandiaga mengaku akan menghadirkan event berskala internasional di Kota Singkawang. Event tersebut diharapkan dapat memancing kedatangan wisatwan dan menggerakan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi bukti Indonesia sebagai negara paling bertoleransi di dunia.

"Kota Singkawang ini adalah Kota Tertoleran se-Indonesia, sudah seharusnya punya event internasional. Karena kita punya bhineka tunggal ika dan kita ingin buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling toleran," ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

"Mungkin ini bisa dikemas baik, bekerjasama dengan dunia usaha, dan alangkah hebatnya kalau kita bisa mendorong festival internasional yang menunjukkan toleransi Indonesia di mata dunia," pungkasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya