Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Setelah Bali, Sandiaga Sebut Ada Rencana Work From Lombok

Insi Nantika Jelita
03/6/2021 10:42
Setelah Bali, Sandiaga Sebut Ada Rencana Work From Lombok
Menparekraf Sandiaga Uno(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mewacanakan bekerja jarak jauh oleh pemerintah tidak hanya di Bali semata. Setelah nantinya Program Work From Bali (WFB) atau bekerja dari Bali terimplementasi, lokasi lain juga bakal disasar. Misalnya seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat

Langkah tersebut diupayakan untuk menggairahkan sektor pariwisata di suatu destinasi yang terdampak akibat pandemi covid-19.

"Tidak menutup kemungkinan daerah-daerah pariwisata lainnya juga diberlakukan kebijakan serupa, seperti Work From Lombok atau Work From Labuan Bajo," ujar dalam Weekly Briefing virtual, Rabu (2/6).

Sampai saat ini kebijakan work from Bali, kata Sandiaga, masih digodok pemerintah yang dipimpin Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Adapun, target yang terlibat ke dalam WFB ialah 25% Aparatur Sipil Negara (ASN) dari delapan kementerian.

"Kita harapkan ini bisa finalisasi pada kuartal ketiga. Semoga program ini bisa tepat manfaat dan tepat sasaran," ucap Menparekraf.

Baca juga: Work From Bali, Tingkat Okupansi Hotel Ditargetkan Naik Jadi 30%

Selain itu, Sandi meyakini konsep digital nomad atau orang yang menggunakan teknologi saat bekerja jarak jauh, dapat menjadi daya tarik yang akan memperkuat program bekerja dari jarak jauh ini, khususnya bagi sektor swasta.

Program WFB ini diharapkan pemerintah akan mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali pada khususnya. Pasalnya, dari data Badan Pusat Statistik terkait Perkembangan Pariwisata Provinsi Bali pada Februari 2021 tingkat Penghunian Kamar (PTK) pada Februari 2021 untuk hotel bintang berada dibawah 10% atau tepatnya di level 8,99%. Angka ini dianggap masih rendah.

“Kami memiliki keyakinan work from Bali dan pariwisata era baru menyasar kepada pola kebiasaan bekerja baru seperti digital nomad, ini bakal menjadi daya tarik yang potensial untuk Bali dan destinasi wisata lainnya," tukas Sandiaga.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya