Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
FRAKSI Partai NasDem DPR RI menilai Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun Anggaran 2022 dengan tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural telah disusun secara kredibel dan menggunakan prinsip kehati-hatian.
Penilaian tersebut disampaikan Willy Aditya sebagai juru bicara Fraksi Partai NasDem DPR RI dalam rapat paripurna DPR RI dengan agenda Pandangan Fraksi atas Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskan RAPBN 2022, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).
"Namun demikian Fraksi Partai NasDem DPR menekankan bahwa orientasi kebijakan fiskal seharusnya mulai mempertimbangkan untuk mencapai pertumbuhan inklusif," ujar Willy yang juga anggota Komisi XI DPR RI tersebut..
Legislator NasDem itu menegaskan, pertumbuhan tidak hanya fokus pada indikator pertumbuhan, namun juga menekankan pada upaya penanggulangan ketimpangan melalui penciptaan 'more and better job' yang berpihak kepada rakyat miskin, rentan miskin, dan pekerja informal yang selama ini paling terdampak pandemi Covid-19.
Fraksi Partai NasDem DPR, kata Willy, menganggap bahwa besaran target pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2% sampai 5,8% sudah cukup realistis karena tidak jauh berbeda dengan prediksi beberapa lembaga internasional.
"Harus digarisbawahi bahwa target tersebut sangat tergantung pada kapasitas pemerintah dalam menanggulangi pandemi, terutama dalam membangun kepercayaan pelaku usaha untuk terus berekspansi," kata Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI tersebut.
Ditambahkan, hal tersebut mengingat ancaman gelombang baru Covid-19 melalui varian virus baru yang terjadi di beberapa negara harus menjadi perhatian serius bersama.
Selain itu, kata Willy, pemerintah diharapkan fokus pada komponen konsumsi yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan dalam negeri.
"KEM dan PPKF belum memberikan ulasan yang kokoh terkait strategi kebijakan dalam menstimulus daya beli masyarakat terutama kelas menengah," katanya.
Fraksi Partai NasDem mengapresiasi langkah pemerintah dalam menjaga tingkat inflasi dalam negeri selama ini. Namun demikian, Fraksi Partai NasDem memberikan catatan terkait fenomena deflasi yang terjadi di berbagai daerah.
"Menurut laporan BPS pada April 2021, dari 90 kota terdapat 18 kota yang mengalami deflasi. Yaitu tingkat deflasi tertinggi adalah Kota Jayapura sebesar 1,26%. Inflasi terlalu rendah bahkan di bawah level deflasi akan menekan pertumbuhan ekonomi," sebut Willy.
Fraksi Partai NasDem berpandangan bahwa target lifting minyak sebesar 686 sampai 726 ribu barel per hari cukup realistis.
Baca juga : BI Fokus Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran
"Beratnya masalah struktural yang kita hadapi, berupa penurunan alamiah sumber produksi utama dan pandemi Covid-19. Namun demikian, meningkatnya harga komoditas minyak global tentu menjadi momentum untuk menggairahkan kembali aktivitas hulu migas," kata Legisator NasDem itu.
Fraksi Partai NasDem beranggapan bahwa masih ada peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan aktivitas hulu Migas.
"Mengingat Indonesia telah memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF) yang didesain untuk menarik investasi sehingga dapat mendorong eksplorasi sumber produksi Migas baru," imbuhnya.
Sedangkan terkait rencana menaikkan Pajak Pertambahakan Nilai (PPN), Fraksi Partai NasDem memberikan catatan untuk ditinjau kembali.
"Mengingat langkah tersebut akan melemahkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan mengganggu momentum pemulihan ekonomi nasional," ujar Willy.
Fraksi Partai NasDem mengapresiasi langkah pemerintah yang terus-menerus melakukan perbaikan kebijakan dan mekanisme perencanaan dan penganggaran belanja.
"Target belanja pemerintah tahun 2022 sebesar Rp2.631,8 triliun sampai Rp2.775,3 triliun dianggap sangat realistis mengingat terbatasnya ruang fiskal yang kita miliki," tambah wakil rakyat dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang) tersebut.
Willy menyebutkan, rendahnya penerimaan negara dan besarnya 'mandatory spending' yang relatif cukup besar mengharuskan pemerintah meningkatkan kualitas belanja agar lebih optimal bisa dirasakan masyarakat.
"Terlebih penanganan Covid-19 masih membutuhkan anggaran yang sangat besar dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya.
Fraksi Partai NasDem memberikan catatan terkait masih rendahnya penyerapan anggaran di daerah. Realisasi belanja APBD hingga akhir Maret 2021 baru mencapai Rp98,9 triliun atau setara dengan 9,4% dari tota APBD seluruh Indonesia.
Di sisi lain simpanan pemerintah daerah di perbankan hingga akhir Maret 2021 tercatat Rp182 triliun atau membengkak 11% dari posisi bulan Februari 2021 yang sebesar Rp163 triliun.
"Oleh karena itu, Pemerintah Pusat diharapkan mampu membuat inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga tidak lagi menjadi masalah yang berulang setiap tahun," pungkas Willy. (OL-7)
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Menteri Pariwisata menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32% dibandingkan kuartal kedua 2024.
Gaikindo menyatakan daya beli masyarakat saat ini masih lesu, tercermin dari tren penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Core menilai ada kejanggalan beberapa komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Perseroan juga terus menjajaki peluang kemitraan strategis untuk memperluas cakupan bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
HMSP mencetak pertumbuhan pangsa pasar menjadi 31% di semester I-2025 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Citi Indonesia kembali meraih sejumlah penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence.
Selama dua tahun berturut-turut, Blibli masuk ke daftar bergengsi Fortune Southeast Asia 500. Pada 2025, Blibli berada di peringkat 260, naik 22 posisi dari 282 di tahun sebelumnya.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved