Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA minyak tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran permintaan yang dipicu oleh melonjaknya kembali kasus covid-19 di India, yang dapat mengurangi permintaan bahan bakar di importir minyak terbesar ketiga di dunia itu. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni menetap 46 sen lebih rendah, turun 0,7 persen menjadi 65,65 dolar AS per barel, setelah diperdagangkan di terendah sesi pada 64,57 dolar AS.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni berakhir melemah 23 sen atau 0,4 persen, menjadi 61,91 dolar AS per barel, setelah menyentuh terendah sesi di 60,66 dolar AS.
"Pasar waspada, kembali dari kekhawatiran permintaan India di tengah laporan bahwa komite teknis OPEC mengakui potensi ancaman permintaan dari situasi di India," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Komite teknis bersama OPEC+ (JTC) telah mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini, tetapi khawatir tentang lonjakan kasus covid-19 di India dan di tempat lain. OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ akan membahas kebijakan produksi pada pertemuan minggu ini.
Kelompok tersebut sepakat pada pertemuan di awal April untuk mengurangi pembatasan produksi sebesar 350.000 barel per hari pada Mei, 350.000 barel per hari pada Juni dan lebih lanjut 400.000 barel per hari pada Juli. Kedua harga acuan minyak turun sekitar 1,0 persen minggu lalu ketika infeksi covid-19 India mulai mencapai rekor tertinggi.
India telah memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi lonjakan infeksi baru virus corona yang membanjiri rumah sakit, dengan negara-negara termasuk Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat berjanji untuk mengirim bantuan medis segera.
Konsultan FGE memperkirakan permintaan bensin di India turun 100.000 barel per hari pada April dan lebih dari 170.000 barel per hari pada Mei. Total penjualan bensin India mencapai hampir 747.000 barel per hari pada Maret.
Permintaan solar sekitar 1,75 juta barel per hari menyumbang sekitar 40 persen dari penjualan bahan bakar olahan di India, mungkin merosot 220.000 barel per hari pada April dan 400.000 barel per hari pada Mei, kata FGE.
Di Jepang, keadaan darurat ketiga di Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya dimulai pada Minggu (25/4/2021) mempengaruhi hampir seperempat populasi ketika negara tersebut berusaha memerangi lonjakan baru kasus covid-19. Pasar juga terdorong lebih rendah oleh kekhawatiran berlebihnya pasokan karena berakhirnya keadaan kahar pada ekspor dari terminal Libya dan peningkatan pasokan yang diharapkan dari OPEC + menambah tekanan.
baca juga: Harga minyak
Perusahaan Minyak Nasional Libya (NOC) mengatakan telah mencabut keadaan <em>force majeure</em> di pelabuhan Hariga setelah menyelesaikan perselisihan mengenai anggarannya dengan pemerintah baru. Produksi minyak Libya turun pekan lalu dari 1,3 juta barel per hari menjadi sekitar satu juta barel per hari setelah NOC mengumumkan keadaan force majeure. (Ant/OL-3)
Kekurangan pasokan bahan bakar merupakan peristiwa berkala di negara anggota OPEC.
Kerugian minyak datang ketika OPEC setuju untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) tambahan pada kuartal kedua, pemangkasan terdalam sejak krisis 2008.
Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa (7/4) pagi WIB), mundur kembali dari kenaikan minggu lalu setelah Arab Saudi dan Rusia menunda pertemuan dengan produsen minyak.
Kesepakatan itu bertujuan mendongkrak harga minyak dunia yang anjlok akibat lesunya permintaan global.
Harga minyak mentah dunia mencapai posisi terendah dalam dekade terakhir dipertaruhkan dengan munculnya pandemi virus korona yang berujung kerugiannya demand.
Kesepakatan itu akan melihat pemangkasan produksi pada Mei dan Juni dan diikuti pemangkasan secara bertahap hingga April 2022.
HARGA minyak goreng di Ibu Kota Negara, DKI Jakart mengalami kenaikan secara bertahap. Pandemi dan cuaca buruk jadi kambing hitam kenaikan ini.
Padahal, pada akhir Oktober (25/10), harga minyak goreng kemasan di pasar Kebayoran dibanderol Rp.17 ribu.
"Untuk mencegah adanya panic buying, kita lakukan pembatasan penjualan satu konsumen maksimal mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga Rp28.000 per dua liter,"
Di Pasar Cisalak di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, harga minyak goreng curah masih Rp21 ribu per liter, lebih tinggi Rp9.500.
Tingginya harga dari agen membuat pedagang belum bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter
Bahkan disebutkan para pedagang di pasar tersebut kesulitan mendapatkan jatah minyak goreng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved