Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PADA bulan kedua 2021, kinerja ekspor DKI Jakarta meningkat. BPS DKI Jakarta mencatat peningkatan nilai ekspor sebesar 9,65% dibandingkan dengan Januari 2021. Kenaikan itu merupakan yang terbesar selama lima bulan terakhir. Kenaikan ekspor Februari didorong komoditas unggulan DKI Jakarta. Dari 10 komoditas ekspor unggulan, nilai ekspor delapan komoditas meningkat dan lima di antara barang itu naik di atas 10%.
"Dibandingkan dengan ekspor pada Februari 2020, kinerja ekspor bulan ini turun tipis yaitu sebesar -2,46%. Tapi, nilai lima komoditas ekspor unggulan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sehingga membuat nilai ekspor Februari 2021 tidak terlalu jauh perbedaannya dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (1/4).
Total ekspor DKI Jakarta pada Februari 2021 tercatat senilai US$927,35 juta atau meningkat sebesar 9,65% dibanding Januari 2021 yang senilai US$845,75 juta. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan pada kinerja karena sejak Oktober 2020 ekspor DKI Jakarta selalu melambat.
Peningkatan ekspor pada Februari didorong kenaikan ekspor ke tujuh negara tujuan utama. Australia merupakan negara tujuan ekspor dengan peningkatan ekspor paling tinggi sebesar 117,9%. Peningkatan ekspor yang cukup besar ke Australia terjadi kemungkinan disebabkan sebagai salah satu efek perjanjian Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mulai berlaku pada 5 Juli 2020.
"Negara tujuan ekspor lain yang meningkat nilainya ialah Korea. Nilai ekspor DKI Jakarta ke Korea pada Februari 2021 sebesar US$22,24 juta atau naik 32,91% dari bulan sebelumnya," kata Buyung. Komoditas yang banyak diekspor ke Korea antara lain berbagai produk kimia serta kendaraan dan bagiannya.
Tiongkok, yang merupakan negara tujuan ekspor DKI Jakarta terbesar ketiga, juga meningkat nilai ekspornya pada Februari 2021. Nilai ekspor DKI Jakarta ke Tiongkok mencapai US$89,66 juta atau naik 23,72% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$72,47 juta. Kenaikan ekspor juga terjadi ke beberapa negara lain, antara lain Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, dan Thailand, besarnya masing-masing 19,80%; 19,03%; 14,29%; dan 11,13%.
Pada Februari 2021, dari 10 komoditas unggulan DKI Jakarta, hampir seluruh nilai ekspornya meningkat. Komoditas dengan kenaikan ekspor terbesar pada Februari 2021 yaitu mesin atau peralatan listrik sebesar 18,18%. Komoditas ini banyak diekspor ke negara Swiss, Uni Emirat Arab, dan Filipina.
Ekspor lemak dan minyak hewan/nabati juga meningkat cukup tinggi, dari US$29,16 juta pada Januari 2021 menjadi US$33,95 juta pada Februari 2021 atau naik 16,42%. Komoditas ini banyak dikirim ke negara-negara di Asia, namun yang paling besar dikirim ke negara Tiongkok.
Kendaraan dan bagiannya yang memiliki share terbesar pada ekspor DKI Jakarta juga meningkat nilai ekspornya pada Februari 2021. Pada Februari, nilai ekspor kendaraan dan bagiannya sebesar US$301,02 juta atau meningkat 15,28% dari bulan sebelumnya sebesar US$261,12 juta. Negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas ini antara lain Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Beberapa komoditas unggulan juga meningkat nilai ekspornya di atas 10%, yaitu pakaian jadi bukan rajutan naik 13,14% dan berbagai produk kimia 10,20%. Sedangkan tiga komoditas unggulan lain naik di bawah 10%, antara lain ikan dan udang, perhiasan/permata, dan mesin-mesin/pesawat mekanis yang besarnya masing-masing 8,39%; 6,11%; dan 2,20%. (OL-14)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Gorontalo pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,14 persen
DIREKTORAT Jaminan Produk Halal (JPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik
Fornas mampu memberi dampak konkret terhadap roda ekonomi lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved