Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bertemu Jokowi, Nelayan Curhat Minta Diberikan Alat Penangkap

Andhika Prasetyo
25/3/2021 21:11
Bertemu Jokowi, Nelayan Curhat Minta Diberikan Alat Penangkap
Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan nelayan(Setpres)

KETIKA melakukan kunjungan kerja ke Maluku, Kamis (25/3), selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berdiskusi dengan kelompok nelayan dan pedagang ikan di Dermaga Huseka'a Hitu, Maluku Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, hadir 16 nelayan yang mewakili para nelayan di kabupaten tersebut. Mereka mengutarakan pendapat, keluh kesah serta kebutuhan untuk dapat menjalani aktivitas perekonomian sehari-hari.

Salah seorang nelayan mengaku bahwa, selama pandemi, aktivitas melaut relatif tidak terganggu.

Yang menjadi persoalan saat ini, para nelayan sangat kekurangan alat-alat tangkap ikan berupa rumpon

"Masyarakat (nelayan) di sini lagi kekurangan dalam hal alat penangkapan, rumpon masih kurang," ujar nelayan tersebut.

Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang ditempatkan di tengah laut. Ketika sudah dimasukkan ke air, ikan-ikan akan berkumpul di sekitar rumpon sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap.

Dalam pengoperasiannya, satu rumpon dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh sejumlah nelayan.

Presiden pun langsung menanggapi keluhan tersebut. Ia menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera membelikan alat bantu tangkap tersebut. Selain itu, kepala negara juga memberikan bantuan tambahan modal bagi para nelayan.

"Tadi yang mau dibeli rumpon tadi, segera besok diberi. Saya nanti cek sudah dibelikan belum," ucap Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Raja Hitu juga menyampaikan permintaan khusus kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia mengungkapkan, di kawasan tersebut terdapat aset berupa gedung milik PT Perindo yang telah terbengkalai selama 30 tahun.

"Kalau memang sudah tidak dipakai, sekiranya aset tersebut bisa diberikan kepada daerah untuk dijadikan sarana perkantoran," pintanya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya