Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

PT BCN Unit Bungamayang Kejar Produksi 56 Ribu Ton Gula

Mediaindonesia,com
24/3/2021 09:36
PT BCN Unit Bungamayang Kejar Produksi 56 Ribu Ton Gula
Pembukaan pelatihan “Grand Strategy Peningkatan Performa on Farm" di Gedung Tjoek Supomo, Kompleks PT BCN Unit Bungamayang, Lampung.(Dok. PTPN VII)

ANAK perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Buma Cima Nusantara (BCN) Unit Bungamayang berkomitmen untuk memproduksi 768 ribu ton tebu pada 2021, menggiling dengan kapasitas minimal 6 ribu ton tebu per hari (TCD), rendemen minimal 7,28%, dan menghasilkan gula putih kristal 56 ribu ton.

Komitmen manajemen tersebut tercantum dalam pakta integritas yang ditandatangani 40 unsur pimpinan PT BCN Unit Bungamayang. Pendandatanganan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pelatihan bertema “Grand Strategy Peningkatan Performa on Farm" di Gedung Tjoek Supomo, Kompleks Pabrik Gula Bungamayang, Lampung Utara, Selasa (23/3/21).

Pelatihan diikuti 40 asisten pabrik gula dan diisi oleh pemateri dari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Pelatihan tersebut bagian dari upaya manajemen menggerakkan seluruh sumber daya untuk menyukseskan musim giling 2021.

Direktur Utama PT BCN Putu Sukarmen memaparkan target-target produksi pada musim giling 2021 untuk dua unit kerja, yakni Bungamayang (Lampung) dan Cintamanis (Sumatera Selatan).

Putu menyebut tahun 2021 ini PT BCN harus untung Rp112 miliar. Angka itu didapat dari produksi gula putih kristal dari dua pabrik itu sebanyak 87 ribu ton.

“Secara umum, kondisi on farm di dua kebun kita, Bungamayang dan Cintamanis lebih baik dari tahun 2020. Taksasi Maret telah dilakukan, musim giling 2021 akan kita mulai Juni 2021, produktivitas kebun 65 ton tebu per hektare. Rendemen diperkirakan 7,5 persen, harga jual Rp10.800 per kg dengan harga pokok produksi di bawah Rp10 ribu,” kata pria Bali kelahiran Lampung Tengah ini.

Kepada peserta pelatihan, Putu mengajak semua karyawan dan pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pencapaian produksi ini bekerja optimal.

Pada musim giling 2021 ini, kata dia, hampir semua kebutuhan untuk mencetak kinerja terbaik sudah mendapat dukungan dari induk perusahaan. Di kebun, tanaman sudah cukup mendapat perlakuaan yang jauh lebih lengkap.

“Jadi, kita akan kehabisan alasan jika tahun ini kita tidak mencetak laba. Dan untuk mewujudkan itu, kuncinya ada pada komitmen bapak-bapak sekalian. Kami semua titipkan nasib perusahaan ini kepada bapak-ibu sekalian,” kata dia.

Sementara, Kasubbag Urusan Kerjasaman Balai P3GI M. Rasyid Ridho mengatakan, dua industri gula putih PTPN VII (PT BCN) adalah salah satu masa depan industri gula di PTPN Holding. Dengan ketersediaan HGU yang luas, pabrik kapasitas besar dengan usia belum terlalu tua, dan infrastrukturnya, BCN bisa menjadi pioner di PTPN Holding.

“Modal dasar industri gula di PTPN VII (PT BCN) sangat mapan. Di Jawa memang unggul dari kesuburan tanah, tetapi tidak ada yang punya HGU sebanyak 17 ribu hektare. Tinggal nanti dibenahi terus teknik budidaya dengan berbagai spesifikasinya, nanti akan ditemukan formula terbaik untuk berproduksi maksimal,” kata dia.

Tentang materi yang akan diberikan pada pelatihan, General Manager PG Bungamayang Willy Mulyawan menyebut pelatihan ini mengingatkan kembali kepada standar operasional prosedur di kebun. Ini dinilai sangat penting karena hulu dari semua budi daya tebu menjadi gula putih adalah di kebun.

“Ini adalah upaya me-refresh teman-teman asisten yang bertugas di lapangan agar kembali ke SOP. Ini sangat penting karena seluruh siklus produksi gula ini berawal dari tanaman tebu yang baik. Kalau tanaman baik, sehat, subur, maka faktor lain akan berjalan linier,” kata mantan Manajer PTPN VII Unit Kedaton ini.

Persiapan musim giling 2021, menurut Willy menjadi titik krusial bagi PT BCN, baik Unit Bungamayang maupun Cintamanis. Di Bungamayang yang dia pimpin, Willy mengaku optimistis terhadap apa yang menjadi komitmen bersama. Melalui berbagai upaya di on farm, off farm, maupun relasi dengan stakeholder, ia yakin target-target bisa dicapai.

“Ada perubahan mindset juga motivasi dari karyawan untuk mencapai target ini. Kalau boleh menyebut, ini adalah turn around atau titik balik dari sisi motivasi karyawan. Dan, in house training ini menjadi bagian dari upaya balik arah menuju positif itu,” kata alumnus Queensland University, Australia itu. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya