Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEBIJAKAN pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Bank Sentral AS (The Fed) dalam menangani pandemi covid-19 dan memulihkan ekonomi berdampak pada pasar keuangan global. Tak terkecuali Indonesia, yang pada Februari 2021 mengalami aliran modal keluar (capital outflow) akibat dinamika tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang kebijakan yang dibuat Negeri Paman Sam membuat pasar keuangan Indonesia turut tertekan. "Ini karena policy yang diambil oleh pemerintah AS dan kemudian komunikasi policy dari The Fed. Di Indonesia terlihat dari sisi capital outflow pada Februari," ungkap Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3).
Mayoritas negara berkembang mengalami tekanan di pasar keuangan, akibat kebijakan dan komunikasi yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral di AS. Hal itu tecermin dari depresiasi sejumlah mata uang negara berkembang.
Baca juga: Fitch Pertahankan Peringkat RI, Ini Kata Sri Mulyani
Indonesia misalnya, nilai tukar rupiah mengalami sedikit pelemahan menjadi Rp14.130 per dolar AS pada 17 Maret 2021. Padahal, di awal Maret 2021, rupiah tampak perkasa dengan capaian Rp14.000 per dolar AS.
"Terjadi tren depresiasi pada rupiah seiring dengan tekanan di capital market secara global. Ini akibat AS melakukan ekspansi fiskal yang luar biasa. Di sisi lain, The Fed meski tetap firm mengatakan suku bunga akan tetap dijaga, namun reaksi dari market tidak selalu mudah untuk mempercayainya," papar Ani.
"Kita lihat, volatilitas Februari-Maret yang berasal dari komunikasi dan policy dari AS. Pertama, adanya fiskal defisit dengan tambahan US$1,9 triliun, itu menyebabkan defisit AS mencapai 13,7% dari GDP. Sebelumnya di 2020, AS melakukan countercyclical dengan 15,6% dari GDP defisitnya. AS jelas akan memengaruhi sebagai ekonomi terbesar di dunia," imbuh Bendahara Negara.
Baca juga: UEA Komitmen Berinvestasi Rp144 Triliun ke LPI Indonesia
Kondisi itu turut diikuti dengan spekulasi mengenai tekanan inflasi. Serta, menyebabkan imbal hasil dari 10 years United States Treassury (UST) yang mengalami kenaikan. Investor global melihat indikator ekspektasi inflasi yang diperkirakan naik tersebut. Alhasil, berdampak pada obligasi pemerintah Indonesia dan negara berkembang lain.
"Semua negara yield-nya mengalami kenaikan. Brasil bahkan mulai Januari hingga 19 Maret, kenaikan yield mencapai 29%. Filipina bahkan melonjak 48% dari 1,53% ke 2,27%, Rusia melonjak 29%. Indonesia juga mengalami kenaikan. Namun kalau dilihat, kenaikan 11% itu relatif lebih kecil dibandingkan kenaikan dari bonds negara-negara emerging," tukasnya.(OL-11)
ANGGARAN program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Rancangan Undang-Undangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2026 yang mencapai Rp335 triliun sudah direvisi Sri Mulyani
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memastikan ketersediaan anggaran untuk dua lembaga yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, melemparkan isu terkait naiknya iuran kepesertaan BPJS Kesehatan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
PERNYATAAN Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan rendahnya gaji dosen dan guru di Indonesia menuai kritik tajam berbagai kalangan.
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2925, dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18% ke posisi 7.940,92.
Presiden Donald Trump mengumumkan pemecatan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook. Trump menuding Cook terlibat dalam dugaan penipuan hipotek.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved