Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEBIJAKAN pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Bank Sentral AS (The Fed) dalam menangani pandemi covid-19 dan memulihkan ekonomi berdampak pada pasar keuangan global. Tak terkecuali Indonesia, yang pada Februari 2021 mengalami aliran modal keluar (capital outflow) akibat dinamika tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang kebijakan yang dibuat Negeri Paman Sam membuat pasar keuangan Indonesia turut tertekan. "Ini karena policy yang diambil oleh pemerintah AS dan kemudian komunikasi policy dari The Fed. Di Indonesia terlihat dari sisi capital outflow pada Februari," ungkap Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3).
Mayoritas negara berkembang mengalami tekanan di pasar keuangan, akibat kebijakan dan komunikasi yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral di AS. Hal itu tecermin dari depresiasi sejumlah mata uang negara berkembang.
Baca juga: Fitch Pertahankan Peringkat RI, Ini Kata Sri Mulyani
Indonesia misalnya, nilai tukar rupiah mengalami sedikit pelemahan menjadi Rp14.130 per dolar AS pada 17 Maret 2021. Padahal, di awal Maret 2021, rupiah tampak perkasa dengan capaian Rp14.000 per dolar AS.
"Terjadi tren depresiasi pada rupiah seiring dengan tekanan di capital market secara global. Ini akibat AS melakukan ekspansi fiskal yang luar biasa. Di sisi lain, The Fed meski tetap firm mengatakan suku bunga akan tetap dijaga, namun reaksi dari market tidak selalu mudah untuk mempercayainya," papar Ani.
"Kita lihat, volatilitas Februari-Maret yang berasal dari komunikasi dan policy dari AS. Pertama, adanya fiskal defisit dengan tambahan US$1,9 triliun, itu menyebabkan defisit AS mencapai 13,7% dari GDP. Sebelumnya di 2020, AS melakukan countercyclical dengan 15,6% dari GDP defisitnya. AS jelas akan memengaruhi sebagai ekonomi terbesar di dunia," imbuh Bendahara Negara.
Baca juga: UEA Komitmen Berinvestasi Rp144 Triliun ke LPI Indonesia
Kondisi itu turut diikuti dengan spekulasi mengenai tekanan inflasi. Serta, menyebabkan imbal hasil dari 10 years United States Treassury (UST) yang mengalami kenaikan. Investor global melihat indikator ekspektasi inflasi yang diperkirakan naik tersebut. Alhasil, berdampak pada obligasi pemerintah Indonesia dan negara berkembang lain.
"Semua negara yield-nya mengalami kenaikan. Brasil bahkan mulai Januari hingga 19 Maret, kenaikan yield mencapai 29%. Filipina bahkan melonjak 48% dari 1,53% ke 2,27%, Rusia melonjak 29%. Indonesia juga mengalami kenaikan. Namun kalau dilihat, kenaikan 11% itu relatif lebih kecil dibandingkan kenaikan dari bonds negara-negara emerging," tukasnya.(OL-11)
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memberikan dukungan pendanaan kepada bank Himbara untuk menyalurkan pinjaman kepada Kopdes Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
WAKIL Ketua Komisi XI DPR, Dolfie Othniel Frederic, melontarkan kritik tajam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait belum tercapainya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7) malam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan laporan terkait pertanggungjawaban APBN 2024, outlook fiskal 2025, serta penyusunan RAPBN 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved