Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENTERI Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras di masa panen raya. Hal itu mengonfirmasi persoalan yang mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
"Saya utarakan bahwa tidak ada beras impor ketika panen raya. Pasti dan ini semua tidak ada impor beras selagi panen raya," tegas Lutfi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/3).
Lutfi menjelaskan penurunan harga gabah di tingkat petani bukan karena kebijakan pemerintah atau terkait impor. Bahkan menurutnya, Kementerian Pertanian memiliki kinerja baik, lantaran hasil panen berada dalam tren positif.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Rencana Impor Beras
"Permasalahan hari ini curah hujan tinggi menyebabkan gabah petani tidak bisa dijual ke Bulog karena basah. Ada kekeringan minimum dari Bulog untuk bisa dibeli untuk cadangan pemerintah. Itu jelas," papar Lutfi.
"Sekarang yang menjadi masalah pengering di tingkat petani tidak ada. Jadi harga begitu dipotong, gabah itu mesti segera digiling, kalau tidak itu akan busuk," sambungnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa wacana impor beras yang mencuat di masyarakat berawal dari keputusan Bulog untuk memiliki cadangan (iron stock). Untuk memenuhi iron stock, salah satunya melalui impor.
"Bulog minggu lalu, Rabu atau Kamis, pengadaan untuk gabah petani hanya 85 ribu ton. Semestinya mendekati 500 ribu ton hari ini. Jadi penyerapan itu tidak baik. Ini menyebabkan stok Bulog berada di paling rendah dalam sejarah," jelas Lutfi.
Baca juga: Ini Strategi Kemendag untuk Dongkrak Kinerja Ekspor
Tipisnya cadangan beras di Bulog, lanjut dia, menjadi kekhawatiran tersendiri. Sebab, saat dirinya pertama kali ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan, cadangan beras di Bulog tercatat kurang dari 500 ribu ton.
Angka cadangan yang tipis itu dinilainya akan membuat pemerintah tersudut oleh pedagang dan spekulan, yang hanya berorientasi keuntungan. "Itu yang saya takutkan. Karena dengan 500 ribu ton, pemerintah bisa dipojokkan pedagang dan spekulan. Kalau harga naik, saya juga yang salah," pungkasnya.
Kendati demikian, perhitungannya itu tidak berarti pemerintah akan melakukan impor beras. Apalagi di tengah musim panen raya, yang diperkirakan jatuh pada Maret-April 2021.(OL-11)
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved