Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Rencana Impor Beras

Anggi Tondi Martaon
21/3/2021 00:21
Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Rencana Impor Beras
Gudang Bulog di Kampung Legok, Serang, Banten.(Antara )

PEMERINTAH diminta meninjau ulang rencana impor 1 ton beras. Pasalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras nasional meningkat.
 
"Angka produksi beras tahun lalu masih cukup memenuhi stok, ditambah potensi produksi awal tahun ini yang mau memasuki panen raya, bakal surplus," kata Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino, melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/3).

Baca juga: Pelatihan Ekonomi Digital Kreatif Diminati Peserta Kartu Prakerja

Mengutip data BPS, produksi gabah kering giling (GKG) tahun ini mencapai 54,65 juta ton atau setara dengan 31,33 juta ton beras. Arjuna menyebut angka itu naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 54,6 juta ton GKG yang setara dengan 31,31 juta ton beras.

Selain itu, Arjuna juga mengutip data BPS terkait potensi produksi beras periode Januari-April 2021. Produksi diprediksi bisa mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 11,46 juta ton. "Jadi tidak ada urgensi untuk impor beras," tegas Arjuna.

Di sisi lain, dia mengkritik alasan impor beras untuk mempertahankan iron stock kebutuhan mendesak. Misalnya, bantuan sosial dan operasi pasar.
 
Arjuna menyebut alasan itu tak relevan. Sebab, pemerintah mengedepankan bantuan nontunai dan tak lagi berbentuk sembako. Arjuna juga mengingatkan potensi pemburu rente dalam impor beras jelang panen raya. Hal ini merugikan petani Indonesia.
 
"Impor boleh-boleh saja, apabila memang benar-benar paceklik kondisinya. Menjelang panen raya malah impor, sangat tidak Pancasilais", kata Arjuna.

Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi memastikan keran impor beras tidak akan dibuka jika hasil panen raya mampu memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog. Masa panen raya akan berlangsung mulai Maret hingga April 2021.
 
"Saya jamin, tidak ada impor ketika panen raya dan hari tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani karena memang belum ada yang impor," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Jumat, 19 Maret 2021. (Medcom.id/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya