Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SETELAH pada 2020 melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar perdana sebesar Rp473,42 triliun untuk pembiayaan APBN, Bank Indonesia melanjutkan pembelian pada tahun ini.
Pembelian tersebut mengacu mekanisme sesuai Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pada 16 April 2020, yang diperpanjang pada 11 Desember 2020 hingga 31 Desember 2021.
“Besarnya pembelian SBN di pasar perdana hingga 16 Maret 2021 sebesar Rp65,03 triliun. Terdiri dari Rp22,90 triliun melalui mekanisme lelang utama dan sebesar Rp42,13 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO),” papar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (18/3).
Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Menahan Suku Bunga Acuan
Bank Indonesia juga mencatat aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik yang relatif tertahan. Kondisi itu seiring meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, yang didorong kenaikan yield US Treasury 10Y. Berikut, dampak menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net outflow sebesar US$1,57 miliar hingga 16 Maret 2021. Setelah sebelumnya mencatat net inflow sebesar US$7,14 miliar pada periode Januari-Februari 2021.
Baca juga: Ada Sistem Logistik Baru, Luhut: yang Halangi, Kami Buldoser
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2021 tercatat US$ 138,8 miliar. Dalam hal ini, setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Hal ini disebabkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2021 surplus US$ 2 miliar. Kinerja positif itu melanjutkan surplus pada Januari 2021, yakni US$1,96 miliar. Peningkatan ekspor dipengaruhi kenaikan permintaan dari Tiongkok, AS dan Jepang, yang mencakup komoditas primer seperti batu bara dan CPO.(OL-11)
Pembentukan lembaga-lembaga baru oleh Presiden Prabowo Subianto sejatinya memang dibutuhkan dalam agenda pembangunan, namun seharusnya tidak membebani APBN
Fokus belanja besar pada program makan bergizi gratis (MBG) berisiko menekan stabilitas fiskal dan makroekonomi.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Wihadi Wiyanto menilai anggaran yang ada di dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun untuk pendidikan telah sesuai dengan ketentuan UU.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said menuturkan, pihaknya belum melihat mendetail perihal rancangan anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan janjinya untuk membawa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia menuju kondisi tanpa defisit pada 2007
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Berlangsung selama tiga hari, Kamis-Minggu (21-24/8), transaksi berhasil menembus pasar Internasional. Total transaksi mencapai Rp1,4 miliar.
Karena SRBI yang beredar berkurang, otomatis dana di pasar uang dan perbankan menjadi lebih banyak tersedia atau longgar.
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
PENURUNAN suku bunga kredit perbankan tercatat masih berjalan lambat setelah suku bunga acuan (BI-Rate) dipangkas sebesar 100 basis poin (bps) sejak September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved