Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Ekonomi Islam Indonesia Diminati Investor Dunia

M Ilham Ramadhan Avisena
18/11/2020 03:55
Ekonomi Islam Indonesia Diminati Investor Dunia
Peluncuran Laporan The State of The Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.(Dok. IHLC)

INDONESIA diprediksikan menjadi pasar yang diminati investor global dalam kegiatan ekonomi Islam. Potensi ini harus dicermati untuk membangun eksosistem ekonomi Islam yang mumpuni.

Hal ini dikemukakan CEO Dinar Standard Rafi uddin Shikroh dalam acara Indonesia Launching The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021 secara daring di Jakarta, kemarin.

“Laporan saya menyajikan kebangkitan Indonesia karena memiliki ekosistem kuat untuk partisipasi besar pasar global multitriliun. Ini salah satu pasar paling menarik untuk investor internasional,” kata Rafiuddin.

SGIER 2020/2021 merupakan acuan penting yang fokus memberikan informasi dan analisis terkini dalam pengembangan ekonomi Islam global. Dalam laporan SGIER diperkirakan belanja warga muslim dunia men capai US$2,3 triliun di 2024 dengan tingkat pertumbuhan kumulatif tahunan 3,1%. Itu sedikit lebih baik dari pertumbuhan di 2019 sebesar 3,2% dengan nilai sekitar US$2,02 miliar.

“Indonesia maju pesat di putaran ekonomi Islam di berbagai sector, seperti keuangan, makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan media rekreasi,” lanjut Rafiuddin.

Di kesempatan sama, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar menuturkan ke depan ekonomi Islam global bertumpu pada pendorong po tensial, seperti jumlah pendu duk muslim, meningkatnya ke taatan pada nilai etis islami yang memengaruhi konsumsi dan sejumlah strategi nasional pa da pengembangan produk atau pun layanan halal.

“Beberapa strategi ekonomi islami nasional Indonesia paling menonjol ialah UU Jaminan Produk Halal. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah menetapkan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia pada 2024,” ungkap Sapta.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan Indonesia telah membuat kebijakan untuk menumbuhkan ekosistem yang memberikan peluang bagi ekonomi Islam disertai insentif di bidang infrastruktur, produk, dan jasa halal.

“Beberapa sektor ekonomi Islam pulih kembali di akhir 2021 bahkan mungkin lebih cepat. Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4, naik kelas dari peringkat 5 pada 2019 dan naik dari peringkat ke-10 di 2018. Saya bersyukur di saat pandemi peringkat Indonesia meningkat. Capaian ini memberikan optimisme untuk menggerakkan ekonomi Islam secara global ataupun nasional,” kata Ma’ruf saat membuka Peluncuran SGIER 2020/21 kemarin. (Mir/Che/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya