Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Aliran Dana Asing Tertahan karena Menunggu Hasil Pilpres AS

Despian Nurhidayat
06/11/2020 13:45
 Aliran Dana Asing Tertahan karena Menunggu Hasil Pilpres AS
Seorang wanita memerhatikan layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/8).(Antara)

KEPALA Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Budi Hikmat memperkirakan aliran modal asing masih tertahan untuk masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia sebab menunggu hasil pilpres di Amerika Serikat (AS).

Dia pun menilai kemenangan kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden cenderung positif bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab kebijakan Presiden Donald Trump yang ‘ultra-populis’ selama ini cenderung membuat perekonomian dunia kurang imbang namun berisiko memicu gejolak yang lebih kompleks di masa yang akan datang.

"Stimulus masif defisit fiskal, terutama pemotongan pajak korporasi yang lebih berpihak kepada kelompok ekonomi atas, telah menyebabkan perekonomian AS relatif paling kuat dibandingkan negara lain. Sementara stimulus moneter berupa penurunan suku bunga dan penggelontoran likuiditas telah memicu kenaikan harga saham di Amerika Serikat. Hal ini ternyata sekaligus menyebabkan investor enggan masuk ke negara berkembang," ujarnya.

Selain hasil pilpres AS, market juga menanti solusi penanganan dari wabah covid-19. Saat ini Eropa tengah mengalami gelombang kedua (second wave).

Kendati melihat peluang keuntungan di pasar saham sekira Biden menang, Budi mengingatkan investor untuk siaga menyikapi volatilitas terutama yang bersumber dari nilai tukar. Sejauh ini investor asing menyukai SBN Indonesia dalam mata uang asing yang relatif aman terhadap risiko nilai tukar.

"Posisi kepemilikan investor asing dalam SBN tercatat sebesar Rp952 triliun. Angka ini sudah naik dari posisi terendah Rp917 triliun namun masih belum kembali melampaui posisi sebelum adanya pandemi sebesar Rp1090 triliun," pungkas Budi. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya