Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DEMOGRAFI Indonesia akan membuat kebutuhan rumah meningkat pesat dalam kurun waktu 2020-2030. Hal itu memunculkan potensi bisnis yang luar biasa bagi pengembang dan juga perbankan dalam sisi pembiayaan perumahan.
Demikian dikatakan Komisioner BP Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Adi Setianto dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin(19/10). Menurut perkiraan, bonus demografi di Indonesia terjadi pada 2025 dengan rasio ketergantungan penduduk di titik terendah yaitu 44,2. Hal itu berarti setiap 100 orang yang bekerja menanggung 44 orang yang tidak bekerja.
"Bonus demografi ini menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," jelas Adi.
Di sektor perumahan, menurut Adi, hadirnya BP Tapera pada sisi permintaan diyakini mampu menyediakan potential buyer untuk sektor perumahan. Sehingga melalui kontribusi ini, BP Tapera menjadi salah satu penggerak pertumbuhan sektor sekunder di Indonesia.
"Tumbuhnya sektor sekunder di Indonesia diyakini mampu membuka lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja pada sektor tersebut. Pertumbuhan tersebut juga dapat mendorong investasi dan inovasi teknologi pada sektor sekunder,” ujar Adi.
Adi mengungkapkan, kesiapan Tapera untuk menangkap besarnya potensi bonus demografi yang sudah mulai terasa pada 2020 ini ialah dengan membuka akses dan kemudahan bagi siapa saja yang ingin mejadi peserta dan mendapatkan manfaat dari kepesertaannya.
Pada saaat sama, Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN Muktiani Asrie Suryaningrum mengungkapkan, pada tahun ini sebetulnya Indonesia sudah mulai menikmati bonus demografi. Hitungannya, dua orang usia produktif menangani kurang dari satu orang usia nonproduktif. Dari jumlah usia produktif tersebut sekitar 25% didominasi oleh usia 14-24 tahun.
"Jumlah usia produktif yang cukup besar di Indonesia ini pastinya jadi peluang bagi sektor perumahan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka akan rumah," tandas Muktiani.
Perlu transparansi
Meski (Tapera) dianggap sebagai solusi pembiayaan kepemilikan rumah pertama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekaligus instrumen untuk menjemput bonus demografi, sebagian kalangan menilai penggelolaannya harus ditata lebih baik dan transparan mengingat dana tersebut adalah milik publik.
"Perlu ada tata kelola yang baik dan transparan terhadap dana publik," ungkap Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida pada diskusi yang sama.
Totok mengakui bonus demografi akan menyumbang potensi sangat besar bagi bisnis sektor perumahan. Untuk itu perlu kerja sama strategis dari pemerintah, BP Tapera, perbankan dan pengembang dalam memanfaatkan peluang tersebut.
Para pengembang berharap semua stakeholders dapat dikoordinasikan dengan baik, seperti Kementerian PUPR, bank mitra, dan pengembang atau pelaku usaha. Salah satunya, kata dia, BP Tapera harus menempatkan dana Tapera di bank, dengan begitu bank memiliki kecukupan likuiditas untuk menurunkan suku bunga KPR.
"Kami juga berharap akan paket-paket subsidi yang lebih luas cakupannya dari sisi harga rumah yang lebih dari Rp200 juta dan juga dari sisi pasar," lanjut dia.
Pemerintah juga perlu menjamin agar bunga pinjaman dari dana jangka panjang tersebut tidak tinggi (sama dengan tingkat inflasi).
"Ketersediaan dana ini diharapkan dapat mendukung penyediaan rumah bagi kelompok milenial, ASN, TNI, Polri, dan kelompok masyarakat kelas menengah lainnya yang tidak bisa masuk dalam program FLPP,” lanjut Totok. (X-12)
MENJADIKAN Karawang, Jawa Barat, bukan hanya sebagai destinasi industri, melainkan juga sebagai masa depan hunian premium di timur Jakarta.
Ciputra Group resmi menggelar acara Berita Acara Serah Terima (BAST) tahap pertama untuk hunian CitraLake Villa.
MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perumahan kunci ketahanan kota hingga inklusi sosial.
Menurut Ara, rincian subsidi rumah ini akan diumumkan rinci pada waktunya.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Maruarar Sirait mengapresiasi kinerja Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang berhasil merealisasikan penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit.
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendorong agar akad kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hanya boleh dilakukan ketika rumah sudah siap huni.
Buat kamu yang lagi cari hunian pertama dengan budget minim, kabar gembira datang dari pemerintah! Ada bocoran soal program rumah subsidi tipe 18 meter persegi dengan cicilan super ringan
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved