Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
BANK Indonesia (BI) menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2020 mengalami deflasi 0,10% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi 0,18% (mtm).
Perkembangan ini dikatakan dipengaruhi oleh inflasi kelompok inti yang tetap rendah serta deflasi pada kelompok volatile food dan administered prices.
"Secara tahunan, inflasi IHK Juli 2020 tercatat sebesar 1,54% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,96% (yoy)," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dilansir dari keterangan resmi, Senin (3/8).
Ke depan, BI menyatakan akan terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020.
Sementara itu, inflasi inti pada Juli 2020 tercatat tetap rendah yakni 0,16% (mtm), meskipun meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya sebesar 0,02% (mtm) akibat kenaikan harga emas.
"Inflasi inti yang rendah tergambar pada beberapa komoditas seperti gula pasir, kopi bubuk, dan bawang bombay yang masing-masing tercatat deflasi 4,23%, 0,36%, dan 5,05% (mtm). Sementara itu, inflasi emas tercatat naik dari deflasi 1,18% (mtm) menjadi 5,02% (mtm) sejalan dengan kenaikan harga emas dunia," sambungnya.
Baca juga : Saham WSBP Aktif Kembali Diperdagangkan di Bursa
Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,07% (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Juni 2020 sebesar 2,26% (yoy). Inflasi inti yang terjaga rendah tidak terlepas dari pengaruh perlambatan permintaan domestik akibat pandemi covid-19, konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global di luar emas yang tetap rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga.
Selain itu, Kelompok volatile food mencatat deflasi 1,19% (mtm) pada Juli 2020, menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,77% (mtm).
"Deflasi kelompok volatile food terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan seperti aneka bawang, daging ayam ras, dan beras. Perkembangan ini juga sejalan permintaan domestik yang melambat serta pasokan yang memadai didukung dampak panen, distribusi di berbagai daerah yang terjaga, dan harga komoditas pangan global yang rendah," ujar Onny.
Dengan perkembangan ini, inflasi kelompok volatile food secara tahunan tercatat 0,35% (yoy), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,32% (yoy).
Di lain pihak, kelompok administered prices mengalami deflasi 0,07% (mtm) pada Juli 2020, setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi sebesar 0,22% (mtm). Deflasi tersebut terutama akibat menurunnya tarif angkutan udara sejalan penerapan strategi penurunan harga tiket oleh maskapai.
Sementara itu, tarif angkutan antarkota dan kendaraan roda empat daring, serta harga jual aneka rokok mengalami peningkatan. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,70% (yoy) pada Juli 2020, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,52% (yoy). (OL-7)
Langkah KPK itu dilakukan dalam rangka mengembalikan uang hasil tindak pidana korupsi tersebut.
KPK pada 7 Agustus 2025, menetapkan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka kasus tersebut.
Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar US$152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan di Jepang.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved