Pemerintah Jangan Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Saat Pandemi

M. Iqbal Al Machmudi
24/7/2020 20:37
Pemerintah Jangan Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Saat Pandemi
Aktivitas masyarakat yang bekerja di kantor saat pandemik covid-19(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, mengatakan langkah pemerintah saat ini harus fokus pada sektor riil untuk menjaga kekuatan ekonomi apabila terjadi resesi, bukan mengejar pertumbuhan di tengah pandemi.

"Yang harus benar-benar sama pahami saat ini bukan hal luar biasa mengalami perlambatan ekonomi resesi menjaga sektor riil bisa selamat dan tidak bangkrut," kata Piter saat webinar Peran Penting Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam Menjaga Sistem keuangan di Tengah gejolak Perekonomian Akibat Pandemi Covid-19 yang diadakan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Institute, Jumat (24/7).

Piter menilai resesi ekonomi sulit dielakkan di tengah wabah seperti ini. Oleh karena itu, fokus pemerintah menjaga dunia usaha dan sektor keuangan bisa bertahan selama pandemi, untuk kemudian bangkit dan membantu percepatan pemulihan ekonomi ketika pandemi berakhir.

"Selama sektro riil selamat maka kredit perbankan tetap terjaga sehat pada saat wabah berlalu maka siap melakukan recovery bukan mengejar pertumbuhan di tengah wabah covid," ujar Piter.

Selama wabah covid masih berlangsung memang sulit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu sektor riil harus diperhatikan, agar tidak terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang lebih besar.

Terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan meski tertekan, ketahanan ekonomi Indonesia lebih baik dan masih memiliki peluang untuk tidak masuk resesi. Jika terjadi resesi harapannya tidak terlalu dalam.

Pemerintah berharap perekonomian Indonesia di tahun 2020 berada pada kisaran 0% dan mungkin sedikit di bawah 0%. Banyak negara maju dan negara berkembang sejak kuartal I dan II 2020 diprediksi oleh Bank Dunia mengalami tekanan.

"Kalau untuk negara maju itu banyak yang bahkan resesinya dalam sekali, bahkan ada yang -12% dan 15%. Indonesia saat ini diprediksi untuk 2020 itu berada di 0%. Kita sedang berusaha agar tidak negatif dan kalau itu berhasil itu prestasi kita bersama-sama," ujar Febrio. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya