Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
EMAS berjangka turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor menjual logam mulia bersama kelas aset lain ketika kenaikan global dalam kasus virus korona memicu pelarian ke uang tunai.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun US$6,9 atau 0,39% menjadi ditutup pada US$1.775,10 per ounce.
Emas berjangka naik US$15,60 atau 0,88% menjadi US$1.782,00 per ounce pada Selasa (23/6), setelah menguat US$13,40 atau 0,76% menjadi US$1.766,40 pada Senin (22/6) dan melonjak US$21,9 atau 1,27% menjadi US$1.753,00 akhir pekan lalu.
"Orang-orang hanya menuju uang tunai. Mereka mengurangi investasi dalam portofolio mereka," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS, mengutip kenaikan infeksi covid-19.
"Ketika penghindaran risiko untuk hampir semuanya, Anda memiliki orang yang menjual emas. Mereka menjual sedikit dari segalanya (semua jenis aset) di seluruh papan."
Meningkatnya kekhawatiran tentang percepatan pandemi virus korona membuat ekuitas global berjatuhan pada Rabu (24/6), sedikit membatasi penurunan emas.
Baca juga: Dolar AS Menguat, Covid-19 Mengendalikannya
Meskipun sedikit mundur, harga emas telah naik lebih dari 16% tahun ini, didukung oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral.
Logam yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Ekspektasi inflasi jangka panjang masih lemah dan memiliki ruang besar untuk naik," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
"Ketika Anda memiliki suku bunga rendah dan kenaikan inflasi, itu berarti suku bunga riil ditekan dan itulah faktor yang mendorong harga emas lebih tinggi."
Emas sebagai aset safe haven bisa melihat lonjakan permintaan lebih lanjut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 39,3 sen atau 2,18%, menjadi ditutup pada US$17,67 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$41,8 atau 4,94%, menjadi menetap pada US$804,6 per ounce. (A-2)
Harga emas di Pegadaian berfluktuasi pada perdagangan Sabtu, 2 Agustus 2025. Harga emas hari ini, yaitu produk dari UBS, Galeri24, dan Antam, bergerak bervariasi.
Harga emas Antam mengalami penurunan pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp1.901.000 per gram, turun Rp17.000.
Kabar gembira bagi masyarakat yang berencana menjual emas. Harga emas di Pegadaian hari ini, Kamis 31 Juli 2025, mengalami lonjakan cukup signifikan.
Kabar gembira bagi masyarakat yang berencana membeli emas.
Harga emas Antam kembali melemah pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp1.906.000 per gram, turun Rp8.000 dari posisi hari sebelumnya.
Harga emas di Pegadaian pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, menunjukkan pergerakan harga yang bervariasi.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024
Tiongkok, pada Minggu (3/40, melaporkan 13.146 kasus covid-19, tertinggi sejak puncak gelombang pertama lebih dari dua tahun lalu
Pemakaian UPT Asrama Haji di Surabaya sebagai tempat karantina pasien covid-19 menyisakan tagihan sebesar Rp8,6 miliar yang ditujukan pada BNPB.
RSPAD Gatot Soebroto memiliki hospital disaster plan atau sebagai rumah sakit sudah dipersiapkan diri dengan membuat perencanaan untuk mencegah outbreak ketiga.
KETUA Gernas MUI, Lukmanul Hakim mengapresiasi dukungan dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) karena telah menyumbangkan 80 tabung oksigen untuk warga terpapar covid-19.
SEBANYAK 5.000 dosis vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada sivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) hingga Senin, 9 Agustus 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved