Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Saham Perbankan Pimpin Kenaikan Indeks

M IQBAL AL MACHUMUDI
09/6/2020 05:30
Saham Perbankan Pimpin Kenaikan Indeks
Seorang karyawan melihat pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk di Jakarta, kemarin. Sepanjang sepekan kemarin,(DOK BTN)

INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melonjak 2,44% atau 122 poin dan menembus level psikologis sehingga ditutup pada level 5.070 dalam perdagangan kemarin.Saham perbankan berada di barisan terdepan yang mencatatkan lonjakan kenaikan

harga. Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan lonjakan tertinggi dari sisi persentase, yaitu 13,65%, menjadi Rp4.830 per lembar, diikuti Bank Tabungan Negara (BBTN)11,37% ke level Rp1.175 per lembar, Bank Mandiri (BMRI) naik 8,25% jadi Rp5.250, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 6,11% ke level Rp3.300.

Dari sisi nilai, saham Bank Central Asia (BBCA) naik paling tinggi, yakni Rp875 per lembar saham menjadi Rp29.500. Secara keseluruhan sektor keuangan (finance) mencatatkan kenaikan 45,91 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp5,01 triliun, atau hampir 40% total nilai transaksi dalam perdagangan di bursa Rp13,5 triliun.

Kenaikan juga terjadi pada sektor pertanian dan sektor properti masing-masing 3,82% dan 1,91%. Tingginya minat investor pada saham keuangan atau perbankan tidak lepas dari daya tahan sektor itu dalam menghadapi krisis akibat pandemi covid-19.

Pelaksanaan relaksasi kredit bagi nasabah terdampak dapat membantu perbankan dalam menghindari kredit macet akibat situasi ekonomi memburuk. Ditambah lagi, perbankan, terutama bank BUMN, rata rata memiliki cadangan terhadap kredit macet di atas 100%. Jadi, bank mampu menyerap risiko bila terjadi pemburukan terhadap kualitas aset kredit mereka.

Kinerja positif

Sentimen positif terhadap perbankan juga tidak lepas dari kinerja yang diumumkan mereka pada triwulan I 2020. Bank Mandiri, misalnya, masih berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 9,44% menjadi Rp7,92 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, meski wabah virus korona tengah berlangsung, Bank Mandiri juga masih menunjukkan kinerja yang sehat. "Sampai dengan Maret 2020, Bank Mandiri masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp7,92 triliun," kata Royke saat memaparkan kinerja PT Bank Mandiri (persero) Tbk triwulan I 2020 secara daring, kemarin.

Capaian tersebut didukung pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp7,74 triliun di Maret 2020, tumbuh 23,95% jika dibandingkan dengan Maret 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun. Perusahaan anak memberikan kontribusi sebesar 12,7% terhadap laba dengan total aset perusahaan anak mencapai Rp207,3 triliun.

Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit sebesar Rp60,8 triliun untuk 323.617 nasabah yang terdampak. Dari total debitur yang direstrukturisasi, 72% merupakan debitur segmen usaha mikro, kecil, dan menengah senilai Rp25,6 triliun.

Guna menjaga likuiditas, Bank Mandiri menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds US$500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah. "Kami memproyeksikan dampak pandemi covid-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja triwulan II 2020," tandasnya. (E-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya