Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dolar AS Tertekan Momentum Penguatan Euro

Antara
05/6/2020 08:20
Dolar AS Tertekan Momentum Penguatan Euro
Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah momentum penguatan euro(ANTARA)

DOLAR AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah momentum penguatan euro setelah Bank Sentral Eropa (ECB) meningkatkan stimulus untuk membangkitkan ekonomi kawasan yang dirugikan oleh pandemi virus korona.

Euro melonjak ke level tertinggi 12-minggu terhadap dolar AS setelah ECB meningkatkan ukuran Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) menjadi 1,35 triliun euro (US$1,52 triliun) dari 750 miliar euro, lebih besar dari kenaikan 500 miliar euro yang diperkirakan sebagian besar analis.

ECB juga memperpanjang program stimulusnya setidaknya hingga Juni 2021, dengan janji akan menginvestasikan kembali hasilnya sampai setidaknya akhir tahun 2022.

"Ini menyoroti komitmen ECB untuk memperkuat pemulihan," kata Jai Malhi, ahli strategi pasar global di J.P. Morgan Asset Management di London. "Zona euro mungkin bangkit dari resesi covid-19 lebih cepat daripada AS dan Inggris."

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,67% menjadi 97,675.

Mata uang tunggal melonjak 1,04% menjadi US$1,1349, setelah sebelumnya mencapai US$1,1361, tingkat tertinggi sejak 11 Maret. Mata uang ini naik selama delapan sesi berturut-turut.

Baca juga: Harga Emas Kembali Bangkit

Dolar telah melemah selama dua minggu terakhir karena sentimen risiko meningkat dan saham-saham melompat didukung optimisme bahwa krisis ekonomi terburuk dari virus korona telah berlalu.

Namun demikian, reli saham tampaknya kehabisan tenaga pada Kamis (4/6), dengan perdagangan Wall Street lebih rendah menjelang laporan data ketenagakerjaan pada Jumat.

Data AS pada Kamis (4/6) menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun di bawah dua juta minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret, tetapi tetap luar biasa tinggi karena perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang telah banyak berubah oleh covid-19.

Dolar menguat 0,20% terhadap safe-haven yen Jepang menjadi 109,11 yen, setelah sebelumnya naik menjadi 109,16, tertinggi sejak 7 April.

Dolar Australia, yang telah menjadi salah satu pemain terbaik baru-baru ini karena peningkatan selera risiko, naik 0,26% menjadi US$0,6937, setelah menguat setinggi US$0,6987, tertinggi sejak 3 Januari.

Sterling juga menguat 0,31% menjadi US$1,2611, setelah sempat mencapai US$1,2633 tertinggi sejak 30 April.

Dolar Hong Kong naik menjadi US$7,75 per, akhir yang kuat dari band perdagangannya, untuk pertama kalinya sejak 21 Mei. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya