Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Bupati Fredirikus Gebze: Kabupaten Merauke Percepat Tanam Padi

Mediaindonesia.com
20/5/2020 13:51
Bupati Fredirikus Gebze: Kabupaten Merauke Percepat Tanam Padi
Kabupaten Merauke, Papua melaksanakan panen padi dan melakuka percepatan tanam.(Istimewa/Kementan)

KABUPATEN Merauke, Papua wilayah paling ujung timur Indonesia, dan merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Papua New Guninea mulai melakukan perceoatan tanam di beberapa wilayah.

Hal tersebut sebagai tindak lanjut partisipasi Merauke dalam gerakan tanam padi dan jagung serentak se-Indonesia yang dicanangkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahril Yasin Limpo (SYL), melalui video conference di ruang Agriculture War Room (AWR). 

Saat panen dan melakukan penanaman di Kampung Yabamaru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Bupati Merauke Fredirikus Gebze bersama pejabat setempat turun langsung ke lokasi dan melaporkan kepada Mentan SYL via video conference.

Saat diwawancara, pada Rabu (20/5),  Fredirikus menjelaskan lebih detail kondisi pertanaman di wilayahnya. Ia menjelasan bahwa sasaran luas tanam di Kabupaten Merauke untuk musim tanam tahun 2019/2020 (rendeng) seluas 36.155 ha dan terealisasi tanam seluas 33.948 ha.

Menurut Bupati Merauke, belum tercapainya sasaran luas tanam itu disebabkan pengaruh iklim di mana curah hujan normal baru terjadi pada awal Februari.  Selain itu, kendala OPT yaitu serangan hama tikus dan burung juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran luas tanam tersebut.

"Untuk itu saya instruksikan ke jajaran Dinas Pertanian dorong petani bisa segera tanam supaya kekurangan luas tanam dapat direalisasikan pada musim tanam gadu 2020," ujar Fredirikus. 

Adapun target luas tanam musim gadu 2020 seluas 25.341 ha. Menurut Fredirikus, strategi pencapaian luas tanam bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan percepatan tanam dengan memanfaatkan air. 

Kabupaten Merauke dengan besaran luasan yang cukup luas dan produksi yang melimpah, yang mampu mensuplay beras ke wilayah-wilayah sekitarnya seperti Jayapura, Timika dan empat kabupaten pemakaran yaitu Merauke, Mapi, Boven Digul dan Asmat, namun mengalami kendala dalam penanganan pasca panen, sehingga diharapkan dukungan dan support Pemerintah Pusat.

“Harapan kami tindak lanjut pada momen yang lalu, guna mendukung peningkatan kualitas produksi di Kabupaten Merauke, kami membutuhkan alat pasca panen. Kami inigin mengajukan  bantuan alat combine harvester sebesar 6o unit supaya petani bisa kerja lebih mudah," ungkap Fredirikus.

Sebelumnya dalam video conference bersama kepala daerah dalam rangka gerakan percepatan tanam padi dan jagung, Mentan SYL mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang dapat hadir dalam pertemuan secara daring tersebut.

Mentan SYL bisa bertatap muka langsung dengan para gubernur dan bupati yang berada langsung di lokasi lahan pertanian untuk melaksanakan panen padi bersama dan melihat kondisi ketersediaan pangan didaerah masing-masing yang diharapkan kondisi pangan di Indonesia dapat terjaga dengan baik.

"Persiapan pangan atas dampak Covid-19 ini agar menjadi perhatian serius kita semua. Diminta kepada gubernur bersama bupati bahu membahu dan bergotong royong dalam menjaga ketersediaan pangan Indonesia. Berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG akan terjadi kemarau panjang," ujarnya.

"Agar segera dipersiapkan lahan-lahan pertanian. Lahan yang telah panen untuk segera dilakukan persiapan penanaman,“ pinta SYL, sapaan akrab Mentan Syahrul.

Sementara itu,  Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, menjelaskan gerakan percepatan tanam ini sesuatu yang tidak bisa ditawar. Hal ini mengingat rekomendasi FAO tentang ancaman krisis panjang akibat musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada puncak Agustus 2020.

Kementan menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September 2020 seluas 5,62 juta hektare yang dapat menghasilkan beras sebanyak 15,05 juta ton.

"Untuk itu, pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan agar target luas tambah tanam itu tercapai. Gerakan tanam serentak ini pasti bisa mewujudkan hal tersebut. Jika skema ini berjalan dengan baik, stok beras kita pastikan aman hingga akhir tahun 2020," tegas Suwandi. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya