Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

LPPI Prediksi Pertumbuhan Kuartal II akan Negatif

Suryani Wandari Putri Pertiwi
19/5/2020 14:50
LPPI Prediksi Pertumbuhan Kuartal II akan Negatif
Direktur Utama LPPI Mirza Adityaswara memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan semakin buruk dibandingkan sebelumnya. (ANTARA)

DIREKTUR Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan semakin buruk dibandingkan sebelumnya. 

Hal ini menurutnya lantaran adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat kegiatan ekonomi menjadi terbatas.

"Kalau kita lihat, pada kuartal II ini bisa saja negatif, karena kuartal II itu bisa dibilang tidak ada aktivitas, sedikit sekali aktivitas sektor riil karena ada PSBB di berbagai kota, termasuk di Jakarta," ujarnya dalam diskusi bersama LPPI, Selasa (19/5).

Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97% yang mana angka tersebut merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir.

Ia merinci, sektor perdagangan di kuartal I hanya tumbuh 1,6%, padahal sektor perdagangan mempunyai porsi 14% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kemudian sektor konstruksi hanya tumbuh 2,9%. Selain itu, sektor industri juga tumbuh tipis yaitu 2,06%.

"Sektor industri di kuartal I itu hanya tumbuh 2,06%. Itu kuartal I, kuartal II ini bisa saja menjadi negatif," lanjutnya.

Baca juga: LPPI: BI Masih Punya Ruang Turunkan Suku Bunga Acuan 

Tidak hanya itu, di sektor lainnya seperi pertambangan hanya tumbuh 0,43%, transportasi dan pergudangan 1,27%, jasa keuangan dan asuransi 10,67%, informasi dan komunikasi 9,81%, administrasi pemerintahan 3,26%, jasa pendidikan 5,89%, realestat 3,83%, akomodasi dan makan minum 1,95%n, jasa lainnya 7,09%, jasa perusahaan 5,39%, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 10,39%, pengadaan listrik dan gas 3,85%, pengadaan air 4,56%.

Ia juga bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua menurutnya juga bakal turun lebih dalam lagi. Sementara pada kuartal sisanya di 2020 tergantung pada berhasil atau tidaknya upaya pemulihan ekonomi. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik