Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi defisit US$0,35 miliar pada neraca dagang Indonesia di April 2020. Defisit itu terjadi lantaran nilai ekspor tercatat US$12,19 miliar sedangkan nilai impor sebesar US$12,54 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis secara virtual, Jumat (15/5), menyampaikan, pertumbuhan ekspor yang nilainya mencapai US$12,19 miliar mengalami kontraksi baik secara bulanan (mtm) yang tumbuh -13,33% maupun secara tahunan (yoy) yang tumbuh -7,02%.
"Selama bulan Maret dan April ini terjadi penurunan harga komoditas yang cukup signifikan. Misalnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) turun tajam menjadi US$20,66 per barel atau turun 39,6%," ujarnya.
Bahkan, hampir semua komoditas mengalami penurunan yang tajam selama April 2020. Misal, harga minyak sawit secara mtm mengalami penurunan 4,1%, batu bara turun 12,14%.
Baca juga: BI: Utang Luar Negeri Triwulan I 2020 Melambat
Pun demikian dengan nilai impor yang mencapai US$12,54 miliar terjadi kontraksi baik mtm yang tumbuh -6,10% maupun yoy yang tumbuh -18,58%.
"Penurunan curam terjadi pada impor migas 46,83% sementara impor non migas 0,53% secara mtm. Sedangkan secara yoy impor migas turun tajam 61,78% dan impor non migas turun 11,24%," terang Suhariyanto.
Meski begitu, Suhariyanto menuturkan, posisi defisit pada April 2020 masih lebih baik ketimbang April 2019.
"Kalau kita lihat posisi ini lebih baik dibandingkan posisi April 2019. Karena pada April 2019 defisit nearaca dagang kita US$2,3 miliar," terangnya.
Suhariyanto menambahkan selama Januari hingga April 2020 neraca dagang Indonesia masih mengalami surplus US$2,25 miliar. Hal itu terjadi karena pada rentang Januari hingga April 2020 nilai total ekspor mencapai US$53,95 miliar.
Sementara nilai impor total selama Januari hingga April 2020 hanya mencapai US$51,71 miliar.
"Jadi kalau kita lihat di tengah covid-19 ini kita masih surplus dalam rentang Januari hingga April 2020 US$2,25 miliar," pungkasnya. (A-2)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved