Dongkrak Investasi, BKPM dan Kemenlu Bersinergi

M. Iqbal Al Machmudi
07/5/2020 14:51
Dongkrak Investasi, BKPM dan Kemenlu Bersinergi
Ilustrasi aktivitas perakitan mobil di pabrik TMMIN, Jawa Barat.(MI/Arya Manggala)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersinergi untuk meningkatkan investasi di dalam negeri, meskipun pandemi global belum berakhir

"Perwakilan RI diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya untuk menjajaki peluang yang ada di masing-masing negara setempat," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangan resmi, Kamis (7/5).

Selain itu, pertumbuhan investasi pada triwulan I 2020 yang mengalami kenaikan, turut menjadi acuan untuk meningkatkan dan memperkuat strategi investasi di tengah pandemi.

Baca juga: Realisasi Investasi Tumbuh, BKPM: Ada Harapan

"Pencapaian realisasi investasi triwulan I 2020 tumbuh 8%. Orientasi diplomasi ekonomi harus menjadi lebih penting dari sebelumnya,” imbuh Retno.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan para diplomat terus aktif mempromosikan peluang investasi Indonesia saat pandemi.

“Di tengah covid-19, memang berat untuk mengharapkan investasi baru masuk Indonesia. BKPM akan fokus pada investasi yang sudah ada hingga dapat direalisasikan, " papar Bahlil.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Buka Peluang Bisnis Trading Emas dan Forex

"Bantu kami untuk mempromosikan investasi. Bapak dan Ibu Dubes silahkan mencari investor. BKPM akan mengawalnya di Indonesia dan menyelesaikan jika ada masalah,” tukasnya.

BKPM menargetkan penyelesaian investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun. Adapun yang sudah diselesaikan sekitar Rp 287 triliun. Terdiri dari proyek investasi dari Lotte Chemical Indonesia, kerja sama Pertamina-Rosneft, pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati, serta pembangunan pabrik mobil Hyundai Motor Company.

Dengan terbitnya Inpres Nomor 7 tahun 2019, BKPM berkomitmen untuk mengawal investor yang masuk. Serta, menjamin agar pergerakan investasi di Tanah Air tidak mengalami hambatan.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya