Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SAHAM-SAHAM di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar kehilangan momentum menyusul laporan suram pada data penggajian swasta Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 218,45 poin atau 0,91%, menjadi menetap di 23.664,64 poin. Indeks S&P 500 turun 20,02 poin atau 0,7%, menjadi berakhir di 2.848,42. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 45,27 poin atau 0,51%, menjadi 8.854,39 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor utilitas dan energi masing-masing turun 3,5% dan 2,6%, memimpin kerugian sektoral. Sektor teknologi dan consumer discretionary masing-masing naik 0,3% dan 0,7%, hanya dua kelompok yang meningkat.
Di bidang data ekonomi, perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat mengurangi sekitar 20,2 juta pekerjaan pada April karena kejatuhan covid-19 terus bergejolak di seluruh negeri, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing, Inc. (ADP) melaporkan pada Rabu (6/5).
Baca juga: Harga Minyak Jatuh karena Kekhawatiran Kelebihan Pasokan
"Kehilangan pekerjaan dalam skala ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah total kehilangan pekerjaan untuk April saja adalah lebih dari dua kali lipat total pekerjaan yang hilang selama Resesi Hebat," kata Ahu Yildirmaz, wakil ketua Lembaga Penelitian ADP, dalam sebuah pernyataan.
"Saran kami: bersiaplah untuk yang terburuk, karena kami mungkin akan melihat sejauh ini penurunan bulanan terbesar dalam rekor penggajian," kata kepala ekonom Payden Rygel, Jeffrey Cleveland, seperti dikutip Reuters.
"Tidak seperti 2008, atau 1930-an dalam hal ini, ketika sebagian besar kehilangan pekerjaan adalah permanen, membutuhkan proses yang lambat dan menyakitkan untuk merealokasi tenaga kerja ke bidang-bidang baru, jika
kenaikan pengangguran baru-baru ini bersifat sementara, ada kemungkinan ekonomi akan pulih lebih cepat," dia menambahkan. (A-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Pengguna dapat mengembangkan strategi investasi yang lebih dinamis seperti memasang order beli dan jual sebelum bursa saham Amerika dibuka.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia.
Meski tingkat pengangguran terbuka turun ke angka 4,7%, jumlah absolut pengangguran justru meningkat.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
KEPUTUSAN Pemprov Jabar menutup aktivitas tambang di kawasan Padalarang dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, memicu ribuan orang terancam kehilangan pekerjaan.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Tagar Kabur Aja Dulu menjadi simbol kegelisahan generasi muda Indonesia terhadap masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved