Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SAHAM-SAHAM di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar kehilangan momentum menyusul laporan suram pada data penggajian swasta Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 218,45 poin atau 0,91%, menjadi menetap di 23.664,64 poin. Indeks S&P 500 turun 20,02 poin atau 0,7%, menjadi berakhir di 2.848,42. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 45,27 poin atau 0,51%, menjadi 8.854,39 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor utilitas dan energi masing-masing turun 3,5% dan 2,6%, memimpin kerugian sektoral. Sektor teknologi dan consumer discretionary masing-masing naik 0,3% dan 0,7%, hanya dua kelompok yang meningkat.
Di bidang data ekonomi, perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat mengurangi sekitar 20,2 juta pekerjaan pada April karena kejatuhan covid-19 terus bergejolak di seluruh negeri, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing, Inc. (ADP) melaporkan pada Rabu (6/5).
Baca juga: Harga Minyak Jatuh karena Kekhawatiran Kelebihan Pasokan
"Kehilangan pekerjaan dalam skala ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah total kehilangan pekerjaan untuk April saja adalah lebih dari dua kali lipat total pekerjaan yang hilang selama Resesi Hebat," kata Ahu Yildirmaz, wakil ketua Lembaga Penelitian ADP, dalam sebuah pernyataan.
"Saran kami: bersiaplah untuk yang terburuk, karena kami mungkin akan melihat sejauh ini penurunan bulanan terbesar dalam rekor penggajian," kata kepala ekonom Payden Rygel, Jeffrey Cleveland, seperti dikutip Reuters.
"Tidak seperti 2008, atau 1930-an dalam hal ini, ketika sebagian besar kehilangan pekerjaan adalah permanen, membutuhkan proses yang lambat dan menyakitkan untuk merealokasi tenaga kerja ke bidang-bidang baru, jika
kenaikan pengangguran baru-baru ini bersifat sementara, ada kemungkinan ekonomi akan pulih lebih cepat," dia menambahkan. (A-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Tagar Kabur Aja Dulu menjadi simbol kegelisahan generasi muda Indonesia terhadap masa depan.
JK mengkritisi kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang disebut sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari antusiasme pencari kerja yang membludak saat pembukaan job fair di Bekasi.
PSI angkat suara mengenai 100 hari kinerja Pramono Anung dan Rano Karno. Job fair yang masih belum diketahui banyak orang maupun dirasakan manfaatnya
Pemerintah dinilai berhasil mendorong praktik rekrutmen yang lebih inklusif dan bebas diskriminasi. Salah satunya dengan menghapuskan syarat usia bagi pelamar kerja.
GELOMBANG pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri padat karya semakin masif di awal tahun, bertepatan dengan menyambut bulan Ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved