Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HARGA minyak mentah AS, ditutup sekitar tiga persen lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data menunjukkan stok domestik tidak naik setinggi yang diperkirakan karena pengetatan penyimpanan, meskipun berjanji akan memangkas produksi mulai 1 Mei.
Pasar didukung oleh harapan permintaan akan pulih setelah beberapa otoritas mengumumkan pelonggaran pembatasan terkait virus korona.
Setidaknya 16 negara bagian AS tampaknya akan memulai kembali bisnisnya, tetapi Inggris mengatakan terlalu berbahaya untuk mengendurkan karantina wilayah karena takut akan wabah kedua.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun US$0,44 atau 3,4% menjadi menetap pada US$12,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak berjangka WTI anjlok 25% pada Senin (27/4).
Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, naik US$0,47 atau 2,3% menjadi ditutup pada US$20,46 per barel di London ICE Futures Exchange. Sehari sebelumnya, kontrak berjangka Brent jatuh 6,8%.
"Kehancuran permintaan telah meningkat di AS, tetapi pengurangan produksi baru saja dimulai," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
Baca juga: Khawatir NPL Naik, Banyak Investor Lepas Saham Perbankan
Persediaan minyak mentah AS naik 10 juta barel dalam sepekan yang berakhir 24 April menjadi 510 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk kenaikan 10,6 juta barel, data dari kelompok industri, American Petroleum Institute, menunjukkan pada Selasa (28/4).
Pada minggu sebelumnya, persediaan minyak mentah naik 15 juta barel menjadi 518,6 juta barel, dalam jarak yang sangat dekat dengan rekor sepanjang masa yaitu 535 juta barel yang ditetapkan pada 2017, kata pemerintah AS.
Badan Informasi Energi AS (EIA) akan merilis data inventaris pada Rabu pagi waktu setempat.
Secara global, penyimpanan di darat diperkirakan sekitar 85% penuh pada pekan lalu, menurut data dari konsultasi Kpler.
Sebagai tanda betapa putus asa industri untuk tempat menyimpan minyak bumi, pedagang minyak memilih untuk menyewa kapal AS yang mahal untuk menyimpan bensin atau mengirimkan bahan bakar ke luar negeri, kata sumber pengiriman.
Regulator energi Texas pekan depan akan memberikan keputusan tentang proposal kontroversial untuk mengurangi produksi minyak negara bagian setelah menundanya karena kekhawatiran tentang tantangan hukum.
Ketika produksi minyak mentah AS terus turun, produsen-produsen serpih saling berhadapan dengan perusahaan-perusahaan jasa mereka atas berakhirnya perjanjian pembelian. Casillas Petroleum Resource Partners menggugat Continental Resources karena mundur dari kesepakatan minyak dan gas senilai US$200 juta.
Kepala Eksekutif BP Bernard Looney mengatakan kepada Reuters perusahaannya memperkirakan permintaan minyak global akan turun sekitar 15 juta barel per hari (bph) pada kuartal kedua karena pembatasan pergerakan terkait virus.
Itu lebih dari 10 juta barel per hari dari pemotongan yang disepakati oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen sekutu lainnya. Pengurangan ini akan dilaksanakan mulai 1 Mei.
Pasokan minyak OPEC pada April adalah yang tertinggi sejak Desember 2018, sebuah perusahaan yang melacak pengiriman minyak mengatakan, karena produsen memompa sesuka hati sebelum pembatasan pasokan diberlakukan.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pasar minyak akan mulai menyeimbangkan setelah kesepakatan produksi berlaku, tetapi tidak ada kenaikan harga yang signifikan dalam waktu dekat karena tingginya tingkat penyimpanan global.
"Meskipun upaya gila-gilaan untuk mengurangi produksi, pengurangan produksi lebih lanjut akan diperlukan dalam beberapa minggu mendatang sebelum harga terendah di seluruh kompleks betul-betul dipertimbangkan," Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, mengatakan dalam sebuah laporan. (A-2)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved