Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wall Street Menghijau di Tengah Stimulus Virus Korona

Antara
25/4/2020 08:59
Wall Street Menghijau di Tengah Stimulus Virus Korona
Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena sentimen pasar terangkat oleh kemajuan dalam paket stimulus AS.(AFP)

SAHAM-SAHAM di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena sentimen pasar terangkat oleh kemajuan dalam paket bantuan Virus Korona di Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 260,01 poin atau 1,11%, menjadi ditutup di 23.775,27 poin. Indeks S&P 500 naik 38,94 poin atau 1,39%, menjadi berakhir di 2.836,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 139,77 poin atau 1,65%, menjadi 8.634,52 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor teknologi terangkat 2,11%, melampaui sektor-sektor lainnya.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (24/4) menandatangani undang-undang paket bantuan US$484 miliar dolar AS untuk meningkatkan pendanaan bagi usaha kecil, rumah sakit, dan pengujian virus, ketika negara itu bergulat dengan krisis kesehatan publik covid-19 dan dampak ekonominya.

Hingga Jumat sore, lebih dari 886.000 kasus covid-19 yang telah dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan 50.780 kematian, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Baca juga: Empat Hari Rally Naik Terus, Akhirnya Dolar melemah

Sementara itu sebagian investor merasa lega karena harga minyak terus rebound dari kemerosotan bersejarah baru-baru ini. Harga minyak menetap lebih tinggi pada Jumat (24/4), memperpanjang kemenangan beruntun dua hari sebelumnya.  

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik US$0,44 atau 2,7%, menjadi menetap pada US$16,94 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, naik US$0,11 atau 0,5% menjadi ditutup pada US$21,44 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak berjangka menandai kerugian minggu ketiga berturut-turut, dengan Brent berakhir anjlok 24% dan WTI turun sekitar tujuh persen. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya