Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
FOTO : Suartini (Tengah) selaku Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB menandatangani MoU antara bank bjb dengan Fatayat (Tengah Kanan) bersama Hirni Zafa Hazefa (Tengah Kiri) selaku Ketua PW Provinsi Jawa Barat serta penandatangan MoU dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia oleh Kustini selaku Ketua Himpunan terkait perluasan akses penyaluran BJB Mesra yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Turut menyaksikan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (Kedua Kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kedua Kanan).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEINGINAN untuk mampu berdikari secara ekonomi, menjadi harapan yang melekat dalam benak siapa saja, tak memandang warna kulit, gender, maupun kategori-kategori sosial lain yang kerap kali dilekatkan. Dorongannya sanggup menggerakan setiap orang untuk berani melangkah, melewati berbagai rintangan terjal demi mencapai kebebasan finansial.
Kustini menjadi salah satu dari sekian juta orang yang lamat-lamat menyimpan harapan itu. Dia adalah Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jabar. Bersama para difabel lainnya, Kustini tak cuma mengandalkan harap, dia getol bekerja keras mengupayakan bermacam hal agar kelak ia dan harapannya dapat bersitatap.
Di bawah himpunan yang ia gerakkan, para penyandang disibilitas mendapatkan beragam pelatihan keterampilan untuk mengeksplorasi keahliannya di berbagai bidang. Tujuannya, agar mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai, bekal fondasional paling niscaya dibutuhkan dalam menjemput impian kemandirian.
Di mata Kustini, para penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor kewirausahaan. Keahlian yang dipupuk dari serangkaian pelatihan, serta semangat juang berlipat ganda untuk menunjukkan kebolehan menjadi senjata utamanya.
Tapi, Kustini juga mafhum bahwa bekal keahlian dan daya juang saja tak cukup dalam mengarungi ketatnya persaingan dunia usaha. Modal, menjadi salah satu faktor paling menentukan bagi setiap orang dalam merintis dan melebarkan sayap usaha.
Kondisi itu, tentu saja membuat ia sempat merasa risau. Apalagi, status sosial difabel yang melekat pada diri dan kawan sejawatnya menambah-nambah kepelikan situasi yang dia hadapi. Kustini tahu betul, penyandang disabilitas kesulitan mengakses permodalan.
Rasa gundah yang sempat menyelimuti itu akhirnya sirna seiring keputusan kehadiran Kredit BJB Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank BJB kini memperluas jangkauan pelayanan produk Kredit BJB Mesra. Kini, kredit yang menjadi andalan warga Jabar ini terbuka bagi para penyandang disabilitas.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto, mengatakan langkah ini merupakan wujud nyata keberpihakan perseroan kepada seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan akses permodalan dalam membangun kemandirian ekonomi. Tak melulu berorientasi pada keuntungan, Widi menuturkan Bank BJB juga memiliki komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai bank pembangunan daerah, Bank BJB memiliki peran sentral untuk menopang perkembangan perekonomian masyarakat. Langkah ini merupakan implementasi nyata dari semangat perseroan dalam mendukung pertumbuhan daerah. Kami meyakini, perluasan jangkauan ini akan memberi dampak positif mengingat Kredit BJB Mesra merupakan salah satu produk andalan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses permodalan lebih mudah," kata Widi.
Sejak pertama kali diluncurkan akhir 2018 lalu, Kredit BJB Mesra memang telah menjadi primadona di tengah-tengah masyarakat. tercatat jumlah pembiayaan Kredit BJB Mesra yang telah tersalurkan mencapai Rp8,1 miliar. Dana miliaran tersebut menyentuh 2.802 warga penerima manfaat lewat 202 rumah ibadah dan 383 kelompok yang tersebar di 105 kecamatan pada 22 kota dan kabupaten.
Perluasan jangkauan ini juga merupakan langkah perseroan yang dilakukan guna memperlebar akses inklusi keuangan kepada seluruh lapisan dan kelompok masyarakat. Pemanfaatan produk keuangan ini merupakan hal penting demi mengoptimalisasi potensi usaha yang digeluti masyarakat.
Tak hanya membuka keran perluasan akses, Bank BJB juga memberikan pembekalan pengetahuan dalam bentuk edukasi dan literasi keuangan via berbagai program, tak terkecuali program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). Melalui PESAT, Bank BJB memberikan edukasi dan pendampingan kepada para wirausaha selama beberapa bulan agar kemampuan pengelolaan keuangan serta akselerasi usaha dapat berkembang.
Untuk mengakses permodalan lewat Kredit BJB Mesra, persyaratan yang diberlakukan terbilang sederhana di mana kelompok penyandang disabilitas diminta membuat proposal berisi daftar kebutuhan berikut besaran dananya. Nantinya, proposal diberikan kepada organisasi yang menaungi untuk dilanjutkan kepada Bank BJB.
Sistem pengajuannya pun dilakukan secara berkelompok dengan anggota 5-10. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5 juta. Selain berfungsi sebagai kelompok pembinaan pelatihan, namun juga berfungsi sebagai kelompok penerima pinjaman karena kredit ini bersistem tanggung renteng. kelompok-kelompok yang terbentuk akan menerima pelatihan dari pihak Bank BJB.
Keterbukaan akses Kredit BJB Mesra bagi para disabilitas ini mendatangkan angin segar bagi Kustini. Kini, ia dan kawan-kawannya tak lagi hanya bisa bermimpi mengembangkan usaha. Bagi para difabel semula hanya memiliki bekal niat, juga bisa segera merealisasikan cita-cita usahanya.
"Kesulitan akses permodalan selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi wirausahawan kelompok disabilitas. Dengan keberadaan Kredit BJB Mesra ini, kami mendapat kemudahan pinjaman tanpa agunan dan biaya administrasi yang ringan sehingga akan lebih memudahkan upaya untuk mengembangkan usaha," kata Kustini. (OL-09)
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas.
Penambahan rombel juga hanya diterapkan di sekolah tertentu yang siswa-siswinya masuk kategori miskin.
Perpanjangan pemutihan pajak kendaraan tersebut diberlakukan mengingat antrean masyarakat yang masih terjadi
Pembahasan RTRW ini sangat penting karena berdampak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved