Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Tanggapan Menkeu

M Ilham Ramadhan Avisena
19/9/2019 13:09
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Tanggapan Menkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pengarahan pada acara The 3rd Faculty of Public Health (FPH) UI Science Festival(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani menanggapi soal keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25% pada Rabu (18/9) waktu setempat.

Sri Mulyani mengatakan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh The Fed harus dipahami sebagai kebijakan responsif atas dinamika ekonomi global yang saat ini sedang terjadi.

"Yang dilakukan oleh the Fed, maupun nanti kebijakan-kebijakan yang diambil bank sentral di Eropa, Jepang, RRT (Republik Rakyat Tiongkok), itu semua untuk mengantisipasi ekonomi yang mereka sudah lihat," ujar Sri Mulyani di ICE BSD, Tangerang, Kamis (19/9).

Kebijakan itu, lanjut dia, merupakan bentuk antisipasi terhadap perubahan kebijakan fiskal yang dilakukan di masing-masing negara.

Untuk itu, Indonesia akan terus melihat perkembangan yang terjadi hingga tahun depan.

"Mungkin kita tidak perlu harus terus menerus bereaksi terhadap keputusan di setiap stage," tuturnya.

Baca juga: Pasar Saham Gelisah Menanti Pidato Gubernur The Fed

Mantan Managing Director World Bank itu berpendapat lack effect di setiap negara akan berdampak berbeda atas kebijakan the Fed tersebut.

Ia tak ambil pusing soal penurunan suku bunga acuan itu, sebab menurutnya itu termasuk langkah antisipasi Amerika Serikat terkait tanda pelemahan ekonomi yang akan terjadi di negeri paman Sam itu pada 2020.

"Itu menyebabkan mereka harus mulai meresponnya dari sekarang. Sehingga mereka tidak behind the curve dan tentu ini merupakan policy yang tidak berdiri sekarang," imbuhnya.

"Karena kalau kita bicara pengelolaan ekonomi secara umum, di Amerika Serikat sentimen sekarang ini sangat didominasi tidak hanya dari kebijakan moneternya namun juga dari sisi kebijakan fiskal dan kebijakan perdagangan serta tentu dari sisi political economy mereka menjelang pemilu," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya