Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MENTERI Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa tingkat inflasi cukup berhasil dikendalikan selama beberapa tahun terakhir. Ke depan, kata dia, pemerintah menargetkan tingkat inflasi akan semakin rendah.
"Walaupun kalau dibilang rendah, kita targetnya bukan 0. Targetnya kalau sekarang 3,5% plus minus satu tahun ini. Tahun depan 3% plus minus satu. Begitu seterusnya," kata Darmin usai rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi 2019, Jakarta, Kamis (25/7).
Untuk menurunkan angka inflasi tersebut, kata Darmin, itu butuh kerja sama dari semua pihak terkait. Jika inflasi bisa dikendalikan dan didorong turun, itu kemudian juga bisa menurunkan tingkat bunga.
"Dan kedua, produsen dan konsumen makin bisa percaya diri bahwa perubahan harga tidak akan besar," katanya.
Kalau harga bisa berubah kapan saja, lanjut Darmin, itu bisa membuat situasi yang tidak tenteram bagi para pemain ekonomi.
"Sehingga pemerintah dan Bank Indonesia membentuk TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Pusat) dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah). Itu perlu waktu bertahun tahun untuk membentuk itu supaya maksimum dampaknya ke depan," jelasnya.
Baca juga: BI Optimistis Inflasi 2019 Bisa di Bawah 3,5 Persen
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan TPIP dan TPID sudah memperkuat sinergi dalam mengendalikan inflasi dengan strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, serta komunikasi dan koordinasi yang efektif.
"Buktinya nyata dengan TPIP dan TPID. Hasilnya nyata sejak tahun 2015 hingga sekarang inflasinya rendah dan selalu di dalam sasaran di sekitar 3%," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa komponen yang biasanya membuat inflasi naik-turun adalah inflasi harga pangan bergejolak (volatile food).
"Keberhasilan TPIP dan TPID bisa mengendalikan inflasi harga pangan yang dulunya melonjak-lonjak, sekarang relatif stabil," katanya.
Jika inflasi volatile food dan inflasi harga secara keseluruhan bisa dikendalikan melalui TPIP dan TPID, Perry optimistis sasaran tingkat inflasi ke depannya bisa tercapai.
"Tahun ini Insya Allah tercapai akan di bawah 3,5% inflasinya. Tahun depan Insya Allah juga akan di dalam kisaran 3% plus minus satu," tandasnya. (A-4)
Langkah KPK itu dilakukan dalam rangka mengembalikan uang hasil tindak pidana korupsi tersebut.
KPK pada 7 Agustus 2025, menetapkan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka kasus tersebut.
Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar US$152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan di Jepang.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved