Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kerja Sama RI-Tiongkok, Wapres Tekankan Prinsip Saling Untung

Dero Iqbal Mahendra - Laporan dari Tiongkok
25/4/2019 21:16
Kerja Sama RI-Tiongkok, Wapres Tekankan Prinsip Saling Untung
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing, Tiongkok, Kamis (25/4)(Dok. Sekretariat Wakil Presiden Ri)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menekankan prinsip kerja sama saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok saat bertemu dengan Presiden Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Eastern Great Hall of the People, Beijing, Kamis (25/4).

Indonesia sendiri akan terlibat dalam project Belt Road Initiative (BRI). Wapres menekankan Indonesia tetap memegang kontrol terkait kepentingan nasional dalam kerja sama tersebut.

Ia berharap kerja sama dalam BRI akan dapat berkesinambungan dan didasarkan kepada prinsip saling menguntngkan.

"Dalam pertemuan BRI Indonesia tentu sangat mendukung hal tersebut, tetapi ownershipnya tetap Indonesia dengan sistem kerja sama yang baik berupa economic coridor. Tidak semuanya BRI, tergantung kerja samanya. Jadi Indonesia tetap memiliki originalitas asli dari Indonesia," tutur Jusuf Kalla di Beijing, Tiongkok, Kamis (25/4).

Baca juga : Indonesia Minta Tiongkok Pacu Impor Sawit

Jusuf Kalla mengungkapkan sejumlah prinsip yang penting bagi kerja sama BRI. Ada sejumlah hal yang menjadi syarat yang diajukan oleh Indonesia dalam kerja sama tersebut.

Misalnya ownership mitra kerja sama tetap di Indonesia. Selain itu perlunya pengintegrasian dalam rencana pembangunan masing-masing negara dengan memperhatikan aspek lingkungan dan alih teknologi.

Termasuk memperhatikan penggunaan tenaga lokal agar tidak muncul instabilitas sosial dan lebih mendorong peran pebisnis dari pada peran murni pemerintah.

Xi Jinping juga menyampaikan bahwa tahun depan Indonesia-Tiongkok akan merayakan persahabatan yang ke-70 tahun. Karenanya ia mengundang para pengusaha Indonesia untuk mengikuti China Export-Import Expo 2020.

Terkait dengan defisit perdagangan, presiden Xi Jinping menjanjikan untuk mendorong lebih banyak impor dari Indonesia, termasuk produk pertanian seperti minyak kelapa sawit (CPO).

Selain itu, dibidang pendidikan ia juga menjanjikan untuk meningkatkan jumlah beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia untuk belajar di Tiongkok, serta mendorong kerjasama dibidang pendidikan vokasi.

Presiden Xi Jinping mengungkapkan bahwa Indonesia berada di posisi yang sangat penting dari jalur sutra kuno dan juga sangat penting untuk ikut pembangunan bersama The Belt and Road, Jalan Sutra Maritim abad ke-21.

"Dan waktu saya berkunjung di Indonesia, saya dengan suka cita kedua negara dengan pembangunan bersama Belt and Road kesempatan untuk hubungan bilateral mencapai kemajuan baru dan hasil nyata membawa pembangunan di berbagai bidang," tuturnya.

Presiden Xi Jinping menjelaskan bahwa saat ini, dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi dalam 100 tahun terakhir. Tiongkok dan Indonesia sama-sama sebagai negara berkembang yang besar.

"Kita harus bergandengan tangan untuk menghadapinya. Seperti disebutkan dalam pepatah dari Indonesia: ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Saya punya kepercayaan penuh atas hubungan masa depan Indonesia dan Tiongkok," terangnya.(OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya