Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Maret 2019 mendapatkan surplus US$0,54 miliar. Hal tersebut dipicu oleh sektor nonmigas yang surplus sebesar US$0,99 miliar. Sementara, sektor migas defisit US$0,45 miliar.
"Neraca dagang Maret 2019 mengalami surplus sebesar US$0,54 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/4).
Baca juga: Menkeu: Ekspor Jasa ke Aljazair Kurangi Defisit Neraca Dagang
Adapun, nilai ekspor Maret 2019 tercatat US$14,03 miliar atau meningkat 11,71% dibandingkan ekspor pada Februari 2019. Sementara nilai ekspor Maret 2019 menurun 10,01% dibandingkan Maret 2018.
Untuk nilai impor Maret 2019, BPS mencatat sebesar US$13,49 miliar atau naik 10,31% dibandingkan Februari 2019. Nilai tersebut turun 6,76% dibandingkan Maret 2018.(OL-5)
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Masih banyak pekerja yang masih berada dalam status kerja kontrak, outsorcing, bahkan banyak juga pekerja yang tidak mendapatkan jaminan sosial.
Faisal menyatakan bahwa sebelumnya, CoRE Indonesia memprediksi pertumbuhan investasi Indonesia pada kuartal II hanya berada pada angka di atas 3%.
MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada triwulan II 2025 tak lepas dari campur tangan pemerintah.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan tuntutan daya saing global, kemajuan industri tidak harus mengorbankan kelestarian alam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved