Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pilpres Dua Putaran Selamatkan Demokrasi

13/2/2024 19:10
Pilpres Dua Putaran Selamatkan Demokrasi
Ilustrasi MI(Duta)

BESOK, rakyat di negeri ini akan menentukan nasib bangsa ke depan. Pilihan mereka di bilik suara akan menentukan apakah nasib bangsa ini akan diserahkan kepada pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) pengusung politik dinasti dan memain-mainkan demokrasi ataukah kepada calon presiden-wakil presiden pembawa arus perubahan.

Menyerahkan nasib bangsa ini kepada pasangan capres-cawapres yang diusung pendukung politik dinasti dan memain-mainkan demokrasi sama dengan mengubur kelangsungan demokrasi itu di negeri ini. Sebab, tingkat pukulan dan daya rusak yang mereka perbuat terhadap demokrasi di negeri ini sudah sangat tinggi. Beragam cara, mulai dari yang halus hingga kasar, dari yang terselubung hingga terang-terangan, sudah ditunjukkan.

Hukum ditekuk, etika pun diterabas. Bahkan, langkah-langkah antidemokrasi ditempuh atas nama keberlangsungan pembangunan dan stabilitas politik. Ada yang menggempur narasi kritis para sivitas akademika yang mengkritisi aksi mengangkangi demokrasi dengan bahasa cooling system. Ada yang memuding sebuah film dokumenter sebagai penebar fitnah, tanpa menjelaskan di posisi mana fitnah itu terjadi dan bagaimana yang sebenarnya. Kegagalan membantah film dialihkan dengan melaporkan sutradara dan pemain film ke polisi.

Beragam cara itu ditempuh guna memuluskan narasi besar pilpres satu putaran. Narasi atau kampanye itu terus dilakukan dengan masif, bahkan cenderung membabi buta. Dalih yang dibuat-buat yakni menghemat anggaran juga mereka serukan.

Sejauh ini, narasi pilpres satu putaran tersebut bisa disebut masih jauh panggang dari api. Meski unggul dalam sejumlah survei, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka belum mampu meraih 50% suara plus satu dan memperoleh 20% suara di lebih dari separuh provinsi di negeri ini untuk menang di satu putaran sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang.

Bahkan, kalaupun toh menang lebih dari 50% di lembaga survei, perolehan mereka masih di angka margin of error, yang bila error-nya ke bawah, angkanya masih di bawah 50% plus satu. Belum lagi hasil survei beberapa lembaga yang menunjukkan belum ada paslon yang bisa menang satu putaran.

Lembaga survei asal Australia Roy Morgan mencatat, perolehan suara kandidat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka baru mencapai 46%. Di posisi kedua adalah pasangan capres-cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 31%. Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD, yang diusung PDIP mencatatkan dukungan 23%.

Begitu juga survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas capres nomor urut 2 baru mampu meraih suara yang belum aman di ukuran margin of error yang oleh Indikator pun diberi catatan bahwa terbuka peluang pilpres dua putaran. Karena itu, narasi pilpres satu putaran bisa amat berbahaya bagi demokrasi. Dengan dalih satu putaran ini, segala cara bisa ditempuh, termasuk cara-cara lancung.

Untuk mementahkan narasi sesat pilpres satu putaran ini, partisipasi pemilih sangat penting. Mereka yang berniat menjadi golput alias tidak akan menggunakan hak memilih justru akan menguntungkan mereka yang punya maksud sesat memaksakan pilpres satu putaran.

Mereka inilah yang bisa menjadi game changer.
Berkaca pada Pilpres 2019, dari 192,7 juta pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), suara sah pilpres adalah 154,2 juta pemilih (80,02%). Pada Pilpres 2024 ini ada 204,8 juta pemilih. Dengan proyeksi tambahan 7% dalam pilpres kali ini, jumlah suara sah bisa menjadi sekitar 178 juta. Jumlah ini signifikan untuk membalikkan narasi satu putaran.

Berkaca pada situasi seperti itu, maka segala celah sesat pilpres satu putaran mesti ditutup. Di sisi lain, pilpres dua putaran yang konstitusional, masuk akal, bisa menyelamatkan demokrasi dan sesuai analisis berbagai ahli, jelas kian tidak terelakkan dan patut diberi ruang.

Demokrasi yang sudah dibangun dengan susah payah serta keringat, air mata, dan darah tidak boleh ditumbangkan. Karena itu, melawan narasi pilpres satu putara dengan pilpres dua putaran lewat partisipasi pemilih mesti diikhtiarkan.
 



Berita Lainnya
  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik