Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jumlah Populasi Beruang Coklat Bertambah di Pyrenees, Prancis

Adiyanto
02/4/2024 20:18
Jumlah Populasi Beruang Coklat Bertambah di Pyrenees, Prancis
Pierre-Luigi Lemaitre, petugas dari Badan Keanekaragaman Hayati Prancismengambil sampel bulu beruang coklat(AFP)

Badan Keanekaragaman Hayati Prancis (OFB) Prancis, kemarin, mengungkapkan populasi beruang coklat di pegunungan Pyrenees, yang terancam punah, terus bertambah.

Beruang hampir punah dari Pyrenees ketika Prancis memulai program reintroduksi pada tahun 1990an, dengan mengimpornya dari Slovenia.

Para aktivis melihat beruang sebagai bagian integral dalam melestarikan ekosistem pegunungan yang rentan dan terancam oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim.

Baca juga : Gelombang Panas Diduga Kuat Penyebab Menurunnya Populasi Paus di Pasifik

Namun kehadiran beruang di pegunungan yang melintasi perbatasan Prancis dan Spanyol ini telah memicu ketegangan dengan para petani karena ancaman yang mereka timbulkan terhadap ternak mereka.

“Dengan minimal 83 individu yang terdeteksi pada tahun 2023, jumlah populasi beruang coklat secara bertahap terus meningkat di Pyrenees,” kata Badan Keanekaragaman Hayati Perancis.

Sebagai perbandingan, terdapat 76 beruang di seluruh wilayah pada tahun 2022.

Baca juga : Prancis Kewalahan Mengatasi Populasi Serigala

Kehadiran hewan omnivora ini juga telah diamati di Andorra dan di Pyrenees sisi Spanyol, di wilayah Catalonia, Aragon, dan Navarre.

Angka-angka tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Brown Bear Network, yang mencakup staf OFB dan asosiasi spesialis.

Analisis genetik rambut dan kotoran serta foto dan video digunakan untuk memperkirakan jumlah beruang.

Baca juga : Menlu AS Antony Blinken di Paris Bahas Ukraina dan Gaza

Laporan OFB mengatakan bahwa tahun lalu jumlah serangan beruang terhadap ternak di Pyrenees Prancis meningkat lima persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah hewan yang dibunuh turun tujuh persen.

Dalam sebuah pernyataan, asosiasi dari Jaringan Beruang Coklat menyambut baik peningkatan populasi tersebut, namun menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya perkawinan sedarah dan meminta pemerintah untuk menghadirkan beruang jenis lain. (AFP/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya