Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KENDATI bayi belum bisa memahami buku atau bahkan melafalkan huruf-huruf alfabet, tetapi tidak pernah terlalu dini untuk mengenalkan si kecil pada buku.
“Membacakan buku untuk bayi dan anak kecil sangatlah penting,” kata dokter anak Sarah Klein, MD, seperti dikutip dari situs resmi Cleveland Clinic, kemarin
“(Kebiasaan) Ini akan memberikan landasan berbahasa. Dan hal ini memberi mereka alat untuk membentuk keterampilan sosial dan emosional seumur hidup," lanjutnya.
Dr Klein mengatakan, membacakan buku tidak harus memakan waktu yang lama dan memasukkan kebiasaan membaca buku ke dalam rutinitas Anda memiliki banyak manfaat bagi Anda dan si kecil.
Manfaat Membaca Bagi Anak
Membaca adalah keterampilan yang akan berguna bagi anak-anak di sekolah dan dalam kehidupan. Namun, mendengarkan buku yang dibacakan nyaring memiliki manfaat jauh sebelum buku tersebut muncul di hari pertama taman kanak-kanak. Manfaat tersebut antara lain:
1. Keterampilan Berbahasa
Mendengarkan kata-kata yang dibacakan membantu perkembangan keterampilan bahasa bayi. Membaca memperkenalkan mereka pada lebih banyak kata dan bahasa yang lebih kompleks daripada yang mungkin mereka dengar dalam percakapan sehari-hari.
2. Ikatan
Dr Klein mengatakan kebiasaan membaca buku bersama menandakan keamanan, cinta, dan hubungan emosional antara orangtua dan anak.
“Memiliki perhatian empat mata dengan bayi Anda akan memperkuat ikatan Anda," katanya.
3. Pembelajaran Emosional
Bayi tidak hanya melihat gambar di buku favoritnya. Mereka juga memperhatikan Anda mengerutkan kening ketika karakter buku sedang frustrasi atau tersenyum pada akhir yang bahagia.
“Bayi Anda meniru ekspresi Anda dan suara yang Anda buat,” kata dia.
“Itu membantu perkembangan otak dini," lanjutnya.
4. Menetapkan Rutinitas
Dr. Klein mengatakan anak-anak dari segala usia berkembang dengan adanya rutinitas. Membaca bisa menjadi tambahan yang bagus untuk jadwal harian.
Misalnya, jika Anda terbiasa membaca sebelum tidur, buku dapat memberi sinyal kepada bayi bahwa sudah waktunya untuk bersantai dan bersiap untuk tidur.
5. Keterampilan
Dr Klein mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga anak-anak mulai masuk taman kanak-kanak tanpa keterampilan bahasa yang mereka perlukan untuk belajar membaca.
“Membacakan buku untuk bayi dan anak kecil membantu mereka mengembangkan keterampilan berharga tersebut," jelasnya.
Kapan Sebaiknya Mulai Membacakan untuk Bayi?
Menurut Dr. Klein, tidak ada kata terlalu dini dan tidak ada kata terlambat. Dia menambahkan bahwa meskipun lebih cepat biasanya lebih baik, anak-anak masih dapat memperoleh manfaat dari dibacakan buku pada usia berapa pun.
Ia juga membagikan beberapa tips agar membaca menjadi menyenangkan dan efektif.
1. Lakukan Setiap Hari
Bacakan untuk anak Anda setidaknya beberapa menit setiap hari. “Cobalah membaca sebanyak yang Anda bisa,” kata Dr. Klein, baik itu sesi membaca buku yang lebih lama sebelum tidur atau istirahat membaca yang lebih pendek sepanjang hari.
“Bayi mungkin hanya tertarik selama beberapa menit. Seiring bertambahnya usia, rentang perhatian mereka mulai mampu menangani cerita yang lebih panjang," katanya.
2. Ikuti Gestur Bayi
Biarkan si kecil menunjukkan gambar yang mereka sukai di halaman tersebut atau berbicara tentang apa yang dilihat, meskipun Anda tidak sempat menyelesaikan ceritanya. Setelah anak Anda cukup besar, biarkan mereka memilih buku yang mau dibaca.
3. Jangan Mengharapkan Kesempurnaan
Saat bayi Anda mulai merangkak dan berjalan, mungkin sulit untuk membuatnya duduk diam. Namun meskipun mereka berkeliling ruangan, anak Anda tetap mendapat manfaat dari mendengar Anda membacakan.
"Jangan frustrasi jika bayi Anda tidak duduk dengan tenang di pangkuan Anda saat bercerita,” kata Dr. Klein.
“Membaca tidak harus menjadi momen tenang yang sempurna di mana semua orang menaruh perhatian," lanjutnya.
4. Biarkan Bayi Menjelajah
Biarkan bayi menemukan buku sesuai keinginan mereka, bahkan jika itu berarti mereka memegang buku tersebut terbalik.
“Bayi perlu menjelajahi lingkungannya,” kata Dr. Klein.
5. Pilih Buku yang Tepat
Bayi menyukai warna-warna cerah dan gambar besar sehingga pilihlah buku yang memiliki banyak gambar dengan warna cerah.
"Seiring bertambahnya usia, perkenalkan buku dengan lebih banyak kata untuk membantu perkembangan bahasa mereka," kata Dr. Klein.
6. Libatkan Si Kecil
Libatkan si kecil dengan menunjukkan gambar, mengajukan pertanyaan, atau berspekulasi seperti mengapa anjing-anjing itu memakai topi dan mengendarai mobil di dalam cerita di buku.
7. Mengulang Membaca Buku
Anak-anak suka membaca buku yang sama berulang-ulang. Itu mungkin terasa tidak menyenangkan bagi Anda, tetapi pengulangan membantu anak-anak belajar, kata dr. klein.
8. Lanjutkan Membaca Bersama
Dr Klein mengatakan anak-anak usia sekolah masih mendapat manfaat dari membaca bersama orangtua mereka, terutama ketika mereka mencoba belajar membaca sendiri.
"Cobalah membaca bolak-balik, bergantian membacakan satu sama lain dengan suara keras," katanya. (M-2)
Heru Budi juga mengingatkan para siswa bahwa kemudahan dalam mengakses informasi dan berita harus disikapi dengan bijak. Apalagi, tantangan yang dihadapi para siswa akan lebih banyak.
Dari survei Perpusnas, indeks tingkat gemar membaca masyarakat meningkat dari 55,74 pada 2020, menjadi 59,52 pada 2021. Ditargetkan pada 2024, indeks tersebut mencapai 71,3.
Budaya kritis dan membaca di ruang digital sangat diperlukan agar kita tidak termakan informasi bohong di media sosial.
Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tingkat Nasional terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Revolusi Mental Tahun 2022 pada kategori Pendidikan Karakter dan Literasi
Dari survei yang dilakukan Perpusnas RI pada 2022 dengan 11.158 responden di 34 provinsi, menunjukkan adanya peningkatan kegemaran membaca.
Jumlah warga yang berusia di atas 40 tahun di Nagano dan daerah sekitarnya adalah sekitar 40%. Sedangkan sisanya adalah generasi berusia 30-40 tahun dan juga di bawahnya.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved