Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

SBK Indonesia Galakkan Festival Kesenian Nusantara

Devi Harahap
16/7/2023 16:41
SBK Indonesia Galakkan Festival Kesenian Nusantara
tari Kelayaban, salah satu tarian yang dipentaskan padfa “Gala Aksi SBK” di Gedung Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (115/7) malam.(MI/Devi Harahap)

Sebagai salah satu komunitas seni yang berbasis di wilayah Jakarta dan Bogor, Seni Budaya Khatulistiwa (SKB) kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenal dan melestarikan kebudayaan nusantara lewat pertunjukan tari Nusantara yang dikemas begitu sakral dan elegan bertajuk “Gala Aksi SBK” di Gedung Gedung Kesenian Jakarta pada Sabtu (115/7) malam.

Pertunjukan seni tersebut menampilkan belasan jenis tarian tradisional dan aksi drama musikal kontemporer anak serta permainan alat musik dengan melibatkan sekitar 150an seniman yang terdiri dari usia anak-anak dan dewasa.

“Kami melibatkan banyak penari dari kalangan anak-anak, ada juga tarian tradisional yang dimodifikasi dengan unsur kontemporer,” ujar Teguh Hari Santoso, selaku Ketua Seni Budaya Khatulistiwa saat ditemui Media Indonesia di Gedung Kesenian Jakarta, pada Sabtu (15/7).

Teguh lebih lanjut menyampaikan  pagelaran SBK ini merupakan salah satu rangkaian untuk memperingati hari anak nasional yang jatuh pada 23 Juli mendatang. Selain itu, menurut dia, satu cara yang efektif untuk mendukung dan melestarikan kesenian dan kebudayaan Indonesia asli Indonesia pada jiwa anak-anak.

Adapun jenis tarian yang akan dipentaskan antara lain tari Tari Kembang Latar dari Jawa Timur, Tari Seraung dari Kalimantan, Tari Wagyo Retno Kencono dari Jawa Tengah, Tari Kelayaban dan Tari Gajak-Gijik dari Jakarta..

Para penari yang tampil maksimal dengan balutan kostum adat beragam warna itu berhasil membuat penonton terkesima sekaligus antusias dalam menyaksikan beberapa tarian tradisional Indonesia tersebut.

Misalnya saja pada Tari Gajak-Gijik, para penari yang terdiri dari pria dan wanita itu terlihat mengenakan baju adat dengan perpaduan warna biru muda dan megah, mereka tampak berlenggak lenggok di atas panggung nan megah. Menariknya, penampilan mereka juga diiringi oleh musik orkestra khas Betawi yang terdengar riak dan ceria.

Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan aksi drama musikal kontemporer bertajuk “Psssttt” yang menampilkan puluhan anak siswa Sekolah Dasar (SD) menari, bernyanyi dan berdialog diiringi dengan musik-musik kekinian.

Drama musikal tersebut mengangkat cerita bersifat kontemporer yang mencerminkan realita sosial yang kerap ditemui di masyarakat, yaitu pentingnya persamaan hak bagi anak dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

Untuk pagelaran kali ini, Teguh mengungkapkan para seniman telah berlatih selama 2 bulan untuk untuk pemantapan koreografi dan konsep acara, mulai dari penataan panggung, musik, dan busana.

“Tahun ini kita coba menggabungkan tarian tradisional dengan sesuatu gerakan kontemporer, khususnya di tarian kelayapan. Tarian itu mengangkat kolaborasi antara narasi budaya dan musik tradisi yang menyatu dalam sebuah kemasan pertunjukkan tari dan musikal,” ungkap Teguh.
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Berkah Sadaya dalam pembukaan pidatonya menyampaikan rasa syukur  bahwa iklim seni dan budaya di Jakarta semakin menggeliat. Dia juga mengajak anak muda untuk berperan serta dalam usaha pelestarian seni budaya Indonesia.

“Kegiatan seni budaya di Jakarta semakin menggeliat dan itu tidak terlepas dari dukungan dari para pecinta seni, khususnya para orang tua yang selalu berkenan mengarahkan anak-anaknya untuk ikut serta dalam kegiatan pembelajaran dan pelestarian kebudayaan,” katanya.

Berdiri sejak tahun 2007, SBK Indonesia saat ini telah menjadi komunitas yang mengajarkan pendidikan dan pelatihan tari bagi para pecinta kesenian, khususnya kepada anak-anak muda.

“SBK membuka pelatihan tari bagi anak, remaja dan dewasa di Jakarta dan Bogor, hingga saat ini terdapat ratusan siswa yang terdaftar sebagai peserta didik latihan SBK. Kami sering mengajarkan tari-tarian tradisional, kontemporer hingga menciptakan berbagai macam tarian yang kami olah sendiri dengan kreativitas tim,” ungkap Teguh.

Sampai saat ini, SBK Indonesia telah memiliki anggota lebih dari 200 orang seniman muda profesional yang sudah memiliki pengalaman dalam berkesenian baik didalam maupun luar negeri. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya