Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMAJUAN teknologi yang begitu cepat dan pesat memberikan kemudahan dalam berbagai hal, terutama dalam mengakses segala macam bentuk informasi. Namun, kemajuan teknologi di era digital ini harus disikapi secara bijak agar dapat memberikan banyak manfaat. Orangtua juga harus melakukan pendampingan pada anak agar penggunaan media digital bisa digunakan dengan bijak.
Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (KK) Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) Yulina Eva Riany memberikan beberapa tip yang bisa dilakukan orangtua dalam mendampingi anak menggunakan media digital, seperti dikutip dari laman resmi Instagram IPB @ipbofficial.
1. Ajak Anak Berinteraksi
Interaksi antara orangtua dan anak sangat diperlukan agar tumbuh keakraban antara anak dan orangtua. Orangtua bisa menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak secara langsung.
2. Tingkatkan Pengetahuan tentang Digitalisasi "zaman now"
Pembaruan informasi sangat diperlukan, termasuk terkait media digital. Yulina mengatakan orangtua bisa memperbarui terkait dengan apa yang sedang digandrungi anak-anak saat ini.
3. Berlakukan Aturan Main dalam Mengakses Perangkat Elektronik
Terapkan aturan jam dan durasi penggunaan gawai serta batasan akses tayangan media daring. Informasikan dan berlakukan aturan dan durasi tersebut dengan baik ke anak.
4. Tetapkan Jadwal Aktivitas Harian yang Jelas
Yulina mengatakan anak yang disibukkan dengan beragam aktivitas bermanfaat akan tidak mudah merasa bosan di rumah. Orangtua dapat mengajak anak melakukan kegiatan yang disukai anak.
5. Berlakukan Kontrol Terhadap Aktivitas Anak di Dunia Maya
Dalam pendampingan penggunaan media digital, orangtua perlu mengontrol apa saja yang dilakukan anak di media digital. Anda dapat mengaktifkan fitur parental control dan berlakukan kata sandi untuk mengunduh aplikasi tertentu.
6. Berinteraksi dengan Anak di Media Sosial
Orangtua juga bisa masuk ke media sosial dan melakukan interaksi di dunia maya bersama anak. Akan tetapi, orangtua harus melakukan interaksi dengan bijak dan tetap memperhatikan privasi anak.
7. Dampingi Anak dalam Menggunakan Media Digital
Saat melihat anak sedang menggunakan media digital, selalu dampingi anak dan perhatikan apa saja yang dilakukan oleh anak.
8. Berikan Apresiasi terhadap hal-hal Baik yang Dilakukan Anak
Misalnya ketika anak menepati jadwal waktu penggunaan perangkat media digital atau menghindari akses konten yang tidak sesuai dengan usia, Anda dapat memberikan apresiasi ke anak. Misalnya dengan memujinya atau memberikan hadiah untuknya.
9. Orangtua harus menjadi Role Model
Orangtua perlu melakukan hal-hal baik agar anak-anak dapat mencontohnya. Seperti, tidak menggunakan perangkat digital setiap saat dan setiap waktu, tidak mengabaikan percakapan karena sedang mengakses media digital, hingga meletakkan ponsel ketika sedang berkendara dan makan.(M-4)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
KEHIDUPAN masyarakat modern semakin tergantung dengan sejumlah gawai seperti telepon seluler (ponsel) tetapi juga ramah lingkungan.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Kondisi ini dikenal sebagai gadget neck, yaitu nyeri yang muncul karena posisi kepala menunduk terlalu lama, seperti saat menatap layar ponsel atau laptop.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved