Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DOKTER spesialis anak sekaligus konselor pemberian makan bayi dan anak Ian Suryadi Setja menyampaikan bahwa kebiasaan bermain menggunakan gawai bisa mempengaruhi kemampuan sensorik anak, termasuk keterampilan makan anak.
Dalam acara Ngobrol Bareng Sahabat (Ngobras) untuk memperingati Hari Susu Sedunia di Jakarta, Senin (2/6), Ian Suryadi Setja mengatakan bahwa kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Ian memberikan gambaran, makan sambil melihat tayangan di layar gawai membuat anak tidak bisa menikmati proses makan karena perhatiannya sering teralihkan.
"Ini berdampak pada proses makan, seperti kesulitan mengunyah atau memegang makanan. Selain itu, anak juga cenderung mengalami mindless
eating atau makan tanpa kesadaran karena fokus pada layar," kata dia.
Menurut dia, kondisi yang demikian berpengaruh pada kerja penyampaian sinyal kenyang dari otak. Akibatnya, anak makan terlalu sedikit atau berlebihan.
Ia mengemukakan bahwa mindless eating dalam jangka panjang bisa mengganggu pemenuhan nutrisi dan tumbuh kembang anak.
Ian mengingatkan para orangtua untuk membatasi penggunaan gawai anak.
Menurut dia, anak-anak berusia di bawah dua tahun idealnya sama sekali tidak kena paparan layar perangkat elektronik.
Waktu melihat layar perangkat elektronik bagi anak-anak berusia di atas dua tahun, ia mengatakan, sebaiknya dibatasi tidak melampaui 30 menit per hari.
Setelah berusia di atas lima tahun, dia melanjutkan, waktu melihat layar anak lebih baik dibatasi maksimal satu sampai dua jam per hari.
"Selain membatasi durasi, konten yang ditonton juga harus diperhatikan. Pilih tayangan yang edukatif dan sesuai usia," kata Ian.
Pemengaruh Nimaz Dewantary membagikan strateginya dalam mengatur penggunaan perangkat elektronik anak.
"Jujur, aku tidak membiasakan anakku screen time," katanya.
"Aku lebih menekankan kebiasaan makan bersama di meja makan. Jadi saat aku makan, anakku juga ikut makan. Dan screen time hanya aku berikan di luar jam makan," tambahnya.
Nimaz juga mengemukakan perlunya orangtua mengupayakan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta menghadirkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak.
Ian menyarankan para orangtua memberikan beragam jenis makanan kepada anak agar kebutuhan zat gizi makro dan mikro penting mereka terpenuhi.
Anak-anak membutuhkan cukup asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Susu berperan penting dalam mendukung perkembangan otak dan tumbuh kembang anak," katanya.
"Pastikan memilih susu sesuai usia anak, telah memiliki izin BPOM, serta rendah gula. Pilih juga yang diperkaya dengan mikronutrien seperti AA, DHA, zat besi, kalsium, dan vitamin D," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved