Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
EDUKASI dikemas secara teatrikal untuk mendekatkan isu digital dengan dunia sehari-hari anak. Dalam waktu sekitar satu jam, peserta diajak menyelami berbagai skenario nyata di dunia digital, mulai dari cyberbullying, akun palsu, konten hoaks berbasis AI, hingga pentingnya menjaga privasi dan jejak digital.
"Anak-anak sangat pintar, tetapi mereka juga butuh dibimbing," ujar Eva Noor, Ketua Indonesia Women in Cyber Security (IWCS) dalam penjelasan tertulis, Senin (4/8). "Anak-anak bisa menjadi agen perubahan. Mereka bisa cerita ulang soal bahaya klik sembarangan atau pentingnya jaga privasi ke orang tua mereka sendiri."
Itu berlangsung di aula Museum Sandi, Yogyakarta, saat puluhan pelajar dari 40 sekolah menengah pertama mengikuti program literasi digital bertajuk Cyber Safe Kids, belum lama ini. IWCS membekali para peserta dengan materi cetak edukatif sebagai panduan berbagi pengetahuan, agar pesan digital tidak berhenti hanya dalam sesi formal, tetapi menjangkau komunitas sekitar.
Salah satu fasilitator IWCS menambahkan, "Ini bukti anak-anak tidak hanya pakai internet, tetapi juga peduli dan ingin paham. Kita tinggal beri ruang." Menurutnya, inisiatif seperti ini menjadi penguat dari upaya literasi digital yang menyasar kelompok usia muda, yang kerap menjadi sasaran empuk eksploitasi digital.
Rikson Gultom dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menambahkan bahwa anak-anak sangat antusias dan aktif. Misalnya, ada yang bertanya penyebab cyberbullying masih saja banyak terjadi.
Hingga akhir 2025, IWCS menargetkan program ini dapat menjangkau sedikitnya 70 sekolah di berbagai wilayah Indonesia. (I-2)
Orangtua perlu membangun komunikasi dalam diskusi yang terbuka, tidak menghakimi, dan tidak langsung marah saat mengetahui anak mencoba merokok.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved