Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ini Penyebab Kesenjangan Pencapaian Akademik pada Anak

Nike Amelia Sari
26/4/2023 19:44
Ini Penyebab Kesenjangan Pencapaian Akademik pada Anak
Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bringin, Batealit, Jepara, Jawa Tengah.(Antara Foto/Yusuf N)

Sebuah penelitian baru mengungkapkan tentang kesenjangan pencapaian akademik yang dialami oleh sejumlah anak. Analisis baru mengungkapkan bahwa kesempatan peserta belajar untuk mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja akademik mereka.

Para peneliti mengamati 1,3 juta interaksi siswa di berbagai bidang perangkat lunak pembelajaran yang digunakan oleh 6.946 pelajar mulai dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa. Data yang dikumpulkan mencakup berbagai mata pelajaran dan berbagai format, termasuk kursus daring dan gim edukasi.

"Data menunjukkan bahwa kesenjangan pencapaian berasal dari perbedaan dalam kesempatan belajar dan akses yang lebih baik untuk menutup kesenjangan tersebut," kata Ken Koedinger, seorang psikolog kognitif di Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, seperti dikutip dari situs Science Alert, Rabu, (26/4).

Baca juga: Dampak Stunting terhadap Kemampuan Kognitif Anak

Dalam penelitian tersebut para peneliti ingin mendapatkan jawaban atas tiga pertanyaan. Pertama adalah berapa banyak latihan yang dibutuhkan untuk mempelajari sesuatu?. Kedua seberapa besar perbedaan kinerja awal antar siswa?. Ketiga berapa banyak siswa berbeda dalam kecepatan belajar mereka?.

Hasilnya diketahui rata-rata, siswa membutuhkan tujuh kesempatan untuk mempelajari sesuatu, meskipun ini bervariasi antar individu. Para peneliti mengatakan mampu terlibat secara aktif selama proses pembelajaran juga sangat penting.

Baca juga: Ini Cara Menjauhkan Otak dari Kepikunan Saat Lansia

"Kita semua telah melihat kasus di mana seseorang mencapai hasil belajar lebih cepat daripada teman sebayanya. Satu siswa mendapat nilai A dalam aljabar, dan yang lainnya mendapat nilai C," kata Keodinger.

Tim mengatakan otak manusia dapat mengambil 'rute mental' yang berbeda untuk mempelajari sesuatu, yang berarti tingkat pembelajaran kita tidak terlalu berbeda. Setiap orang dapat mencapai titik yang sama dengan cara yang paling sesuai dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Selain itu, banyak faktor yang berperan dalam pembelajaran, termasuk bagaimana kita beradaptasi dengan kesalahan kita, tetapi para peneliti di balik studi terbaru ingin menekankan bahwa sebenarnya semua anak mampu belajar.

"Tidak peduli siapa Anda, Anda bisa melakukannya. Anda mungkin memiliki lebih sedikit peluang sebelumnya dalam hidup Anda, jadi mungkin lebih sulit pada awalnya daripada bagi orang lain, tetapi Anda akan membuat kemajuan sebanyak orang lain selama Anda konsisten melakukannya," kata ilmuwan sistem Paulo Carvalho dari Universitas Carnegie Mellon.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya