Selasa 28 Februari 2023, 01:35 WIB

Penderita Insomnia Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung

Nike Amelia Sari | Weekend
Penderita Insomnia Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung

123RF
Penderita gangguan tidur punya risiko lebih besar alami serangan jantung.

 

Orang yang menderita insomnia berpotensi 69% lebih mungkin mengalami serangan daripada mereka yang tidak memiliki gangguan tidur. Temuan itu didasarkan pada riset selama sembilan tahun yang baru-baru ini ditampilkan di sesi ilmiah tahunan American College of Cardiology, AS, bersama dengan World Congress of Cardiology.

Insomnia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang sulit tidur atau tidak cukup tidur. Sebagian besar insomnia terkait dengan kebiasaan kurang tidur, depresi, kecemasan, kurang olahraga, penyakit kronis, atau obat-obatan tertentu.

Selain itu, ketika melihat durasi tidur sebagai ukuran objektif insomnia, peneliti menemukan bahwa orang yang tidur lima jam atau kurang setiap malam memiliki risiko terbesar mengalami serangan jantung. Orang dengan diabetes dan insomnia memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami serangan jantung.

"Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum. Tetapi, dalam banyak hal itu bukan lagi sekadar penyakit, itu lebih merupakan pilihan hidup. Karena tidak memprioritaskan tidur sebanyak yang seharusnya," kata Yomna E. Dean, seorang mahasiswa kedokteran di Universitas Alexandria di Alexandria, Mesir, dan penulis penelitian, seperti dikutip dari sciencedaily.com, Jumat (24/2).

"Studi kami menunjukkan bahwa orang dengan insomnia lebih cenderung mengalami serangan jantung tanpa memandang usia, dan serangan jantung lebih sering terjadi pada wanita dengan insomnia," lanjutnya.

Untuk analisis tim peneliti pada studi ini, tim melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur yang menghasilkan 1.226 studi -- sembilan studi yang berasal dari AS, Inggris, Norwegia, Jerman, Taiwan, dan China dipilih untuk dimasukkan.  Secara keseluruhan, data 1.184.256 orang dewasa (43% di antaranya adalah wanita) dinilai.  Usia rata-rata adalah 52 tahun, dan 13% (153.881) menderita insomnia. Orang dengan apnea tidur obstruktif tidak dimasukkan.  

Sebagian besar pasien (96%) tidak memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya.  Serangan jantung terjadi pada 2.406 orang yang menderita insomnia dan 12.398 orang pada kelompok non-insomnia.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, ada hubungan yang signifikan secara statistik antara insomnia dan serangan jantung setelah mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat membuat serangan jantung lebih mungkin terjadi seperti usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan merokok.  

"Tidak mengherankan, orang dengan insomnia yang juga memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung daripada mereka yang tidak," pungkas Dean. (Science Daily/M-2) 

Baca Juga

123RF

Hindari Tiga Makanan Ini Saat Sahur untuk Puasa Lebih Nyaman

👤Devi Harahap 🕔Selasa 28 Maret 2023, 19:15 WIB
Makanan yang dikonsumsi saat sahur amat memengaruhi ketahanan tubuh dalam...
DOK SMILE DENTAL

Ke Klinik Gigi Ini, Jangan Takut Kemahalan

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:36 WIB
Pemeriksaan gigi dan mulut dianggap mahal jika dibandingkan dengan pemeriksaan kesehatan bagian tubuh yang...
Unsplash/ VD Photography

Ini Ciri Kurma yang Sudah Tidak Layak

👤Nike Amelia Sari 🕔Selasa 28 Maret 2023, 16:45 WIB
Bercak putih belum berarti jamur, melainkan bisa jadi tanda adanya...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya