Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BNI Java Jazz Festival bisa dianggap menjadi salah satu gelaran terakbar festival jazz internasional di Indonesia. Tahun ini, mereka memasuki edisi ke-17. Setelah absen pada 2021.
Salah satu musikus jazz muda yang berkesempatan menampilkan bakat dan unjuk karya mereka di salah satu panggung BNI Java Jazz Festival adalah Dua Empat yang digawangi Alvin Ghazalie dan Misi Lesar. Pada tahun ini, menjadi yang ketiga kalinya bagi mereka bisa berpartisipasi. Pertama, mereka pernah manggung di Gazebo Stage pada medio 2015 dan yang kedua pada edisi 2020.
Alvin dan Misi kali ini tampil bersama trio jazz Nonaria, solois Vira Talisa dan Ify Alyssa. Selain itu, Alvin juga berkesempatan bermain bersama organist jazz Amerika Tony Monaco bersama dua musikus muda jazz Indonesia lainnya.
Bagi keduanya, salah satu yang paling menyenangkan untuk bisa tampil di BNI Java Jazz Festival adalah terbukanya peluang untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai musikus internasional dan Indonesia. “Bisa belajar dan dapat pengalaman, itu yang priceless,” kata Alvin saat ditemui Media Indonesia seusai manggung di Brava Hall bersama Tony Monaco, Sabtu, (28/5).
“Sebenarnya BNI Java Jazz Festival lebih jadi rumah kami. Ini festival jazz di Indonesia, dan kami grup jazz. Di mana lagi tempatnya kami bisa main kecuali di Java Jazz. Kami selalu menemukan pengalaman di tiap tampil,” tambah Alvin.
Meski juga banyak anggapan yang mengatakan kini festival tersebut kurang memberikan panggung bagi para musikus jazz, tetapi Misi bisa paham bila dilihat dari kacamata bisnis.
“Sebenarnya kesempatan bagus buat musikus jazz untuk tampil di sini. Walau mungkin secara persentasenya 60:40 antara musik arus utama dan jazznya sendiri. Tapi kami bisa paham secara business wise-nya. Kami ngerti. Penyelenggara kan juga butuh dana untuk running dan biar konsisten dan ada terus festivalnya,” kata Misi dalam kesempatan sama dengan Alvin.
“Harapannya jangan sampai terlalu nyaman. Semoga tetap bisa menjaga esensi dari festival jazz. Setiap tahun juga bisa makin berkembang dan banyak musikus jazz yang main,” tambahnya.
Keduanya pun menyinggung soal regenerasi musikus jazz terkini yang menurut mereka sudah banyak bermunculan dan mulai memproduksi karya. Bahkan secara serius juga dengan mengambil pendidikan musik. Hanya, yang masih jadi tantangan adalah soal mempromosikan karya dan nama mereka. Serta kesempatan untuk bisa tampil di depan publik, yang menjadi hal krusial.
“Kalau yang kami jalankan, adalah mencoba dengan pendekatan secara industri. Kami ini kan produknya jazz. Tapi mungkin banyak yang tidak tahu dan menyukai (jazz). Kami mencoba memaksimalkan dari semua aspek. Bukan hanya berhenti di rekaman lalu sudah. Tapi juga bikin rilis pers, tur. Ada beberapa hal yang mungkin kurang umum di jazz, kami lakukan. Supaya musikus jazz juga bisa jualan,” terang Misi.
Selain kecintaan pada jazz, yang membuat mereka yakin juga adalah dengan konsistensi kelak bakal ketemu audiensnya sendiri. Meski secara ukurannya tidak masif.
Saat ini, keduanya tengah menggodok album baru yang berisi nomor standar jazz. Dalam album itu, mereka akan mengumpulkan beberapa nomor jazz yang sudah dikenal secara publik. Nantinya, mereka akan menggandeng beberapa teman sesama musikus jazz untuk turut mengisi vokal.
Keduanya yang kini sudah memiliki album Two of A Kind (2017), Swinging Down the Chimney (2017), dan Heads in the Clouds (2021) mengaku rencana album barunya tersebut terinspirasi dari album Some of My Best Friends Are… Singers dari bassist Ray Brown. Nantinya, album terbaru Dua Empat akan berisi antara delapan hingga 10 trek.
“Di tahun ini harusnya sudah mulai produksi,” tambah Alvin. (M-2)
BNI Java Jazz Festival 2022 diprediksi akan ramai dengan banyak kalangan pengusaha muda yang menikmati konser sambil melakukan business matching.
BMW Indonesia turut serta dalam menghadirkan pengalaman khas Sheer Driving Pleasure dengan memberikan kesempatan kepada para musisi kelas dunia pengisi acara BNI Java Jazz Festival 2022.
KEMBALINYA gelaran BNI Java Jazz Festival tahun ini turut menumbuhkan asa para pekerja di industri pertunjukan dan musik untuk kembali bergerak
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menuturkan bahwa animo masyarakat terhadap gelaran acara ini sangat tinggi.
Java Jazz 2022 dihelat pada 27-29 Mei di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved