Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Ghosting menjadi salah satu cara untuk mengakhiri suatu hubungan, tetapi tidak menurut standar umum yang dilakukan sebagian besar orang. Ghosting ialah strategi perpisahan pasif di mana orang menghilang untuk mengakhiri hubungan jangka pendek.
Orang mungkin melakukan ghosting karena kehilangan daya tarik, kesan negatif, atau ketakutan akan keselamatan. Orang yang narsisme, machiavellianisme dan psikopat cenderung melihat ghosting sebagai langkah yang lebih dapat diterima.
Narsisme mengacu pada perasaan diri yang cenderung menunjukan kehebatan diri dan selalu ingin tampil agar meningkatkan status sosial. Machiavellianisme adalah kecenderungan manipulasi, strategi sosial yang diperhitungkan mementingkan diri sendiri. Sedangkan psikopat mencerminkan kurangnya kontrol impuls dan kekejaman alias tidak berperasaan.
Ghosting umumnya terjadi dalam hubungan jangka pendek, ditandai dengan komitmen dan kedekatan yang rendah. Memang orang mempertimbangkan garis waktu suatu hubungan ketika memikirkan strategi yang tepat untuk mengakhiri suatu hubungan, dan hubungan interaksi yang singkat terkadang menjadi konteks untuk memberlakukan strategi ghosting.
Berikut beberapa alasan mengapa orang melakukan ghosting dalam mengakhiri hubungan seperti yang ditulis oleh Theresa DiDonato, Ph.D., seorang psikolog sosial dan profesor psikologi di Loyola University Maryland, dikutip dari psychologytoday.com, Senin (29/11).
1. Lebih Mudah
Melakukan lebih banyak percakapan langsung untuk mengakhiri suatu hubungan bisa jadi tidak menyenangkan, membutuhkan energi dan waktu, dan bisa membutuhkan pengelolaan emosi sehingga ghosting lebih menjadi pilihan yang mudah untuk mengakhiri hubungan.
2. Daya tarik yang pudar.
Alasan orang untuk ghosting terkadang didasarkan pada kebosanan, kehilangan minat, dan penurunan daya tarik romantis. Ghosting menjadi pilihan lantaran tak memerlukan banyak usaha untuk mengakhiri hubungan.
3. Interaksi yang tidak diinginkan.
Perasaan juga dapat berubah dari ketertarikan menjadi penolakan karena berbagai sebab. Saat seseorang melakukan tindakan yang tidak diharapkan oleh pasangan yang menyebabkan timbulnya perasaan "ilfil' sehingga akan memicu perilaku ghosting.
4. Menjaga Kenyamanan
Saat seseorang mulai perlahan menjauh dari pasangan tanpa alasan dan tanpa penjelasan, ini bisa jadi disebabkan oleh tindakan pasangan yang membuat mereka kehilangan rasa nyaman. (M-4)
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Program pemberdayaan bagi sobat jiwa digelar demi menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata.
RIA Ricis dikabarkan menjalani perawatan di Korea sebagai bentuk self reward. Ricis merasa bahagia dengan hasil yang ia dapat setelah menjalani perawatan. Ia tampak lebih glowing.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved