Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Ghosting menjadi salah satu cara untuk mengakhiri suatu hubungan, tetapi tidak menurut standar umum yang dilakukan sebagian besar orang. Ghosting ialah strategi perpisahan pasif di mana orang menghilang untuk mengakhiri hubungan jangka pendek.
Orang mungkin melakukan ghosting karena kehilangan daya tarik, kesan negatif, atau ketakutan akan keselamatan. Orang yang narsisme, machiavellianisme dan psikopat cenderung melihat ghosting sebagai langkah yang lebih dapat diterima.
Narsisme mengacu pada perasaan diri yang cenderung menunjukan kehebatan diri dan selalu ingin tampil agar meningkatkan status sosial. Machiavellianisme adalah kecenderungan manipulasi, strategi sosial yang diperhitungkan mementingkan diri sendiri. Sedangkan psikopat mencerminkan kurangnya kontrol impuls dan kekejaman alias tidak berperasaan.
Ghosting umumnya terjadi dalam hubungan jangka pendek, ditandai dengan komitmen dan kedekatan yang rendah. Memang orang mempertimbangkan garis waktu suatu hubungan ketika memikirkan strategi yang tepat untuk mengakhiri suatu hubungan, dan hubungan interaksi yang singkat terkadang menjadi konteks untuk memberlakukan strategi ghosting.
Berikut beberapa alasan mengapa orang melakukan ghosting dalam mengakhiri hubungan seperti yang ditulis oleh Theresa DiDonato, Ph.D., seorang psikolog sosial dan profesor psikologi di Loyola University Maryland, dikutip dari psychologytoday.com, Senin (29/11).
1. Lebih Mudah
Melakukan lebih banyak percakapan langsung untuk mengakhiri suatu hubungan bisa jadi tidak menyenangkan, membutuhkan energi dan waktu, dan bisa membutuhkan pengelolaan emosi sehingga ghosting lebih menjadi pilihan yang mudah untuk mengakhiri hubungan.
2. Daya tarik yang pudar.
Alasan orang untuk ghosting terkadang didasarkan pada kebosanan, kehilangan minat, dan penurunan daya tarik romantis. Ghosting menjadi pilihan lantaran tak memerlukan banyak usaha untuk mengakhiri hubungan.
3. Interaksi yang tidak diinginkan.
Perasaan juga dapat berubah dari ketertarikan menjadi penolakan karena berbagai sebab. Saat seseorang melakukan tindakan yang tidak diharapkan oleh pasangan yang menyebabkan timbulnya perasaan "ilfil' sehingga akan memicu perilaku ghosting.
4. Menjaga Kenyamanan
Saat seseorang mulai perlahan menjauh dari pasangan tanpa alasan dan tanpa penjelasan, ini bisa jadi disebabkan oleh tindakan pasangan yang membuat mereka kehilangan rasa nyaman. (M-4)
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
Indonesia menempati peringkat kedua kasus TB terbanyak di dunia. Polusi udara dan lingkungan tidak sehat meningkatkan risiko TB, terutama pada remaja.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
TAWUR ialah fenomena kekerasan yang belakangan ini banyak berkembang di kalangan kelompok remaja yang berasal dari sekolah dan wilayah yang berbeda.
Ketua Pengurus Surau Gadang Darus Salikin, Defri menekankan pentingnya mengenalkan Tahun Baru Islam sebagai identitas dan budaya umat Muslim.
Kesepian dapat memperburuk kondisi diabetes dengan meningkatkan stres dan kadar hormon kortisol, yang mengganggu sensitivitas insulin.
Kamar mandi kini dipandang tidak lagi sebagai ruang fungsional semata, melainkan sebagai bagian penting dalam mendukung kesehatan mental dan pemulihan diri.
Merasa seperti sedang diawasi meski sendirian? Pelajari penyebab ilmiah dan pentingnya intervensi dini untuk menjaga kesehatan mental.
Program Mental Ease at Workplaces menjadi komitmen jangka panjang Otsuka Group dalam bidang keberlanjutan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan.
Banyak yang percaya posisi tidur mencerminkan kondisi emosional atau mental seseorang. Namun, benarkah demikian?
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved