Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Orang Tua Sering Lupa Periksakan Remaja Secara Rutin, Ini Dampaknya Menurut Dokter

M Iqbal Al Machmudi
12/7/2025 19:26
Orang Tua Sering Lupa Periksakan Remaja Secara Rutin, Ini Dampaknya Menurut Dokter
Kesehatan remaja(Freepik)

Meski masa remaja merupakan periode krusial dalam tumbuh kembang anak, banyak orang tua justru lalai memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, berbagai masalah kesehatan seperti pubertas, anemia, obesitas, hingga infeksi kronik seperti tuberkulosis bisa muncul tanpa gejala yang jelas.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Mulki Angela, dokter spesialis anak RSU Bunda Jakarta, yang mengingatkan pentingnya deteksi dini demi menjaga kualitas hidup remaja. Masa remaja merupakan fase penting dalam proses tumbuh kembang anak yang perlu mendapatkan perhatian medis secara berkala.

Menurut dr. Mulki, remaja adalah kelompok usia 10 hingga 18/19 tahun, sebagaimana dikategorikan oleh WHO dan UNICEF sebagai bagian dari populasi anak (0–19 tahun). Di usia ini, banyak orang tua menganggap anaknya sudah cukup sehat dan jarang menunjukkan keluhan, sehingga pemeriksaan rutin sering terabaikan.

Masa Remaja: Tahap Penting dalam Tumbuh Kembang Anak

“Waktu masih bayi atau balita, orang tua biasanya sangat rutin membawa anak ke dokter atau puskesmas. Namun saat sudah memasuki usia remaja, kontrol kesehatan jadi jarang dilakukan karena dianggap sehat-sehat saja,” jelas dr. Mulki melalui kanal YouTube RS Bunda Group, Sabtu (12/7).

Padahal, lanjutnya, usia remaja adalah masa transisi penting menuju dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik dan hormon. Pubertas dimulai pada usia 8 tahun bagi perempuan, dengan tanda seperti menstruasi dan pertumbuhan payudara. Sementara pada laki-laki, pubertas biasanya ditandai dengan pembesaran testis di usia sekitar 9 tahun.

“Menstruasi pertama pada remaja perempuan rata-rata terjadi di usia 13 tahun. Sedangkan pada laki-laki, ejakulasi pertama atau mimpi basah biasanya muncul di usia 14 tahun,” paparnya.

Tantangan Kesehatan Fisik dan Mental pada Remaja

Selain perubahan fisik, remaja juga menghadapi tantangan kognitif, psikososial, serta tekanan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan pertemanan. Oleh karena itu, peran orang tua dan tenaga medis sangat penting dalam memastikan tumbuh kembang remaja berjalan optimal.

Masalah kesehatan yang sering dialami remaja antara lain:

  • Malnutrisi atau obesitas, akibat pola makan yang buruk.
  • Anemia defisiensi zat besi, terutama pada remaja perempuan yang sudah menstruasi, dan juga laki-laki akibat pola makan yang tidak seimbang.
  • Penyakit tidak menular seperti diabetes melitus yang kini mulai muncul pada usia muda.
  • Infeksi kronik seperti tuberkulosis (TB) yang masih memiliki angka kasus tinggi di Indonesia.

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin bagi Remaja

Dr. Mulki menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan rutin seharusnya tetap dilakukan pada anak usia remaja, meskipun mereka tampak sehat. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata.

“Remaja punya potensi risiko yang tak kalah besar dibanding anak-anak. Orang tua perlu lebih sadar dan proaktif dalam mengawasi kesehatan anak mereka di masa remaja,” tutupnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya