Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TUMBUH kembang anak merupakan hal utama dalam upaya pemenuhan hak-hak perlindungan anak. Memenuhi hal dimaksud, Ikatan Doktor PAUD Indonesia ( IKAD PAUDI) dan Pusdiklat PKU Muhammadiyah, Selasa (19/8) menjalin kerjasama atau MoU di Gedung Pusdiklat PKU Muhammadiyah, Cempaka Putih Jakarta Timur.
Hadir dalam penandatangan MoU tersebut, Dewi Adnan, M.Kep, Sp.KMB, selaku Plt. Kepala Pusdiklat PKU Muhammadiyah, dan Dr. Sukiman, M.Pd., selaku Ketua Umum IKAD PAUDI, didampingi Dr. Yessy Gusman, SH, MBA, selaku Ketua I IKAD PAUDI, dan Dr. Latri M. Margono, mewakili bidang kemitraan IKAD PAUDI.
Dari Pusdiklat PKU Muhammadiyah turut hadir Dr. Rohimi Zamzam, sebagai pembina PKU Muhammadiyah,Nuri Indrastuti dan Maria Ulfah. Kedua belah pihak berencana menyelenggarakan pelatihan bersama berupa TOT untuk penyiapan kader masyarakat calon pelaksana asesmen pertumbuhan anak dengan menggunakan standar antropometri secara mandiri. Asesmen ini berfungsi mendeteksi secara dini apakah terjadi permasalahan tumbuh kembang pada anak.
Hasilnya dapat ditindaklanjuti oleh keluarga dalam hal tidak ditemukan permasalahan pertumbuhan dan direkomendasikan untuk dirujuk, jika terjadi permasalahan pertumbuhan anak seperti masuk dalam kategori stunting, kurang gizi, gizi buruk, maupun obesitas.
Dengan demikian, hal ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan hak-hak anak, untuk kepentingan terbaik bagi anak.
Ketua Umum IKAD PAUDI menyatakan rasa syukur atas penandatanganan MoU tersebut. "Tujuan MoU guna memayungi kerjasama teknis dalam menyiapkan tenaga profesional di bidang asesmen pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan pelatihan, seminar, dan kegiatan lainnya untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini," kata Sukiman dalam keterangannya .
Tahap awal pembekalan akan difokuskan pada asesmen pertumbuhan anak untuk mendeteksi terjadinya gizi kurang, gizi buruk, dan obesitas yang dapat mengganggu perkembangan anak. Sukiman mengutip data prevalensi stunting saat ini tercatat 19,8% atau sekitar 1 dari 5 anak (Kemenkes, 2024), sementara prevalensi obesitas pada Balita tercatat 3,8% (Riskedas, 2018).
"Tahap berikutnya kami akan berfokus pada asesmen perkembangan anak, terutama untuk mendeteksi dini terjadinya penyimpangan perkembangan pada anak, seperti spektrum autisme, ADHD, dan hiperaktivitas, sehingga penanganannya tidak terlambat.
Fokus kami pada pelaksanaan asesmennya, sedangkan tindak lanjut intervensinya kami serahkan kepada pusat rujukan sesuai dengan kasus yang dialami anak," paparnya.
Dr. Yessy Gusman, Ketua 1 IKAD PAUDI menambahkan merasa senang dengan kerja sama ini dan berharap MoU ini bukan hanya sekedar seremonial tetapi mempunyai langkah konkret kedepannya sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Membuat pelatihan yang berkualitas akan menjadi prioritas utama sehingga menghasilkan tenaga pelatih, konsultan dan relawan yang kompeten dalam merealisasikan program kesehatan dan pendidikan tumbuh kembang anak usia dini," tukas mantan artis kondang film remaja yang kini dosen di kampus LSPR itu.
Sementara itu,Dewi Adnan,S.Kep,Sp.KMB .. Plt Kepala. Pusdiklat PKU Muhammadiyah mengutarakan penandatanganan MoU ini bukanlah titik akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan ditempuh bersama untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia. "Kami berharap, dengan kerja sama yang terjalin melalui MoU ini, dapat menciptakan inovasi pendidikan yang bermanfaat," harap Dewi Adnan.
Dr. Rohimi Zamzam,S.Psi,SH,M.Pd selaku Pembina Pusdiklat PKU Muhammadiyah menambahkan Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, berkompeten, dan berintegritas.
"Saya yakin dengan kolaborasi ini, kita akan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan mutu pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan nilai-nilai karakter terutama utk aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini," pungkasnya.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Benturan antara tradisi lama dan saran medis modern masih menjadi masalah besar dalam penerapan Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Indonesia
Mengusung slogan Happy, Creative, & Talented, McKids kini diperbarui dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan, sekaligus memperkuat peran sebagai wadah positif bagi anak-anak.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Makna cerdas tidak hanya sebatas prestasi akademis, melainkan kemampuan belajar, beradaptasi, dan memecahkan masalah.
PediaSure adalah suplemen nutrisi oral yang telah teruji secara klinis dan dirancang secara ilmiah untuk mendukung pertumbuhan anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved